Selain sejumlah luka, dokter klinik yang melakukan autopsi menemukan organ dalam yakni otak, jantung, perut dan kandung kemih telah dikeluarkan dari tubuh korban.
Orangtua korban juga mengungkapkan, putra mereka pernah mendapat penganiayaan dari siswa senior.
Dikutip Bangkok Post, ibu korban mengatakan, Phakhapong pernah mendapat hukuman berdiri dengan posisi terbalik hingga membuatnya tak sadar dan harus mendapat bantuan pernapasan.
Kelompok hak asasi manusia di Thailand mengatakan hukuman fisik dan penganiayaan adalah hal biasa di militer.
Sementara pihak militer menanggapi tuduhan keluarga korban dengan menggelar konferensi pers.
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | GridHEALTH |
Komentar