GridHEALTH.id - Sebuah kebanggaan tersendiri bagi para orangtua yang dikaruniai anak dengan kemampuan kognitif dan fisik yang kuat.
Tak terkecuali bagi orangtua yang sudah dengan penuh cinta dan kasih sayang membesarkan sang anak hingga akhirnya dapat menempuh pendidikan di sebuah sekolah yang sangat apik.
Baca Juga: Kondisi Aiptu Erwin Alami Luka Bakar 80%, Kondisinya Mengenaskan, Jaringan Kulit dan Otot Rusak
Seperti yang dialami orangtua satu ini yang bangga anak laki-lakinya dapat menempuh pendidikan untuk menjadi tentara.
Namun sayangnya, remaja yang sudah berusaha sekuat tenaga masuk sekolah tersebut malah mengalami nasib bahas.
Sebuah sekolah persiapan akademi angkatan bersenjata diterpa isu kekerasan.
Menyusul kematian seorang siswanya dalam kondisi yang tak wajar.
Phakhapong Tanyakan, siswa tahun pertama sekolah persiapan tentara di Thailand, meninggal pada 17 Oktober 2017.
Pihak keluarga diberitahu sebab kematian adalah serangan jantung mendadak.
Namun keluarga korban tidak langsung percaya, lantaran sebelumnya korban sempat bercerita tentang adanya tindak kekerasan di sekolah.
Keluarga korban berinisiatif melakukan autopsi di sebuah klinik swasta dan hasilnya membuat kedua orangtua korban terkejut.
Pihak klinik menemukan jika korban mengalami sejumlah luka memar, tulang rusuk patah, dan yang mengejutkan sejumlah organ vitalnya hilang.
Baca Juga: Bermain dengan Seutas Tali, Bocah Laki-Laki Ini Hampir Mati Menggantung di Atas Lift
"Kejadian ini tak bisa diungkapkan dengan kata-kata," ujar ayah dari korban kepada BBC.
Selain sejumlah luka, dokter klinik yang melakukan autopsi menemukan organ dalam yakni otak, jantung, perut dan kandung kemih telah dikeluarkan dari tubuh korban.
Orangtua korban juga mengungkapkan, putra mereka pernah mendapat penganiayaan dari siswa senior.
Dikutip Bangkok Post, ibu korban mengatakan, Phakhapong pernah mendapat hukuman berdiri dengan posisi terbalik hingga membuatnya tak sadar dan harus mendapat bantuan pernapasan.
Kelompok hak asasi manusia di Thailand mengatakan hukuman fisik dan penganiayaan adalah hal biasa di militer.
Sementara pihak militer menanggapi tuduhan keluarga korban dengan menggelar konferensi pers.
Menurut dokter rumah sakit tentara, sejumlah organ vital korban dikeluarkan untuk mendapat pemeriksaan lebih lanjut setelah pemeriksaan fisik tubuh tidak menemukan penyebab kematian.
Baca Juga: Anak Cynthia Lamusu Idap Penyakit Langka Sejak Lahir, Surya Saputra Berniat Daftarkan Kursus Anaknya
Dia menambahkan, organ vital korban akan diserahkan kepada pihak keluarga setelah pemeriksaan selesai.
Sedangkan untuk tuduhan penganiayaan saat ini masih ditindaklanjuti, namun mereka menyebut hal itu tidak menyebabkan kematian korban. (*)
Baca Juga: Annisa Pohan Unggah Foto Bersama Sepiring Sajian Ini, Warganet: ' Almira Mau Punya Adek Nih'
Artikel ini sudah tayang di Intisari Online dengan judul Meninggal saat Pendidikan, Jenazah Calon Tentara Ini Dikembalikan Tanpa Otak dan Jantung
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | GridHEALTH |
Komentar