GridHEALTH.ID – Polycystic ovary syndrome atau PCOS adalah kelainan hormon yang umumnya terjadi pada wanita yang berada di usia subur.
Wanita yang memiliki PCOS biasanya memiliki jarang mengalami haid, akibat kelebihan kadar hormon pria atau androgen dalam tubuh.
Baca Juga: Warna Darah Menstruasi Menentukan Tingkat Kesuburan? Ini Penjelasannya
PCOS dapat mempengaruhi kemampuan wanita untuk mengandung, yang disebabkan oleh ovarium yang jarang melepaskan telur setiap bulannya.
Baca Juga: Gagal Ginjal Kronis Bisa Memaksa Kita Transplantasi Ginjal, Hindari Mulai dari Penyebabnya
Biasanya PCOS menyebabkan periode haid yang jarang, menyebabkan jerawat, serta meningkatkan masalah kesehatan seperti diabetes dan tekanan darah tinggi.
Melansir laman Mayo Clinic, gejala wanita yang memiliki kelainan hormon atau PCOS, yaitu :
1. Periode haid yang tidak teratur
Wanita yang memiliki PCOS, umumnya akan mengalami periode haid yang jarang, tidak teratur, dan bisa juga mengalami masa haid yang berkepanjangan ketika masa haid tiba.
Baca Juga: Suasana Hati Anak Cepat Berubah? Waspada, Bisa Jadi Tanda Bipolar
2. Kelebihan hormon androgen
Peningkatan kadar hormon androgen atau hormon yang biasa dimiliki pria, dapat menyebabkan tanda-tanda fisik yang berbeda pada wanita, seperti : tumbuh rambut yang berlebihan pada tubuh misalnya pada wajah, dada atau punggung, berjerawat parah, dan gejala kebotakan yang biasanya dialami pria.
3. Ovarium polisistik
Ovarium wanita yang memiliki PCOS mungkin akan membesar dan mengandung folikel yang mengelilingi telur.
Hal ini menyebabkan ovarium wanita gagal berfungsi secara teratur.
Baca Juga: Tips Menikmati Gorengan Tanpa Resiko Koleterol Dari Dokter Jantung Tampan, Tapi Bikin Kesal Warganet
Penyebab pasti PCOS masih belum bisa dipastikan. Meskipun demikian, adapun faktor-faktor yang mungkin dapat menyebabkan wanita miliki PCOS, yaitu :
Baca Juga: Tips Menikmati Gorengan Tanpa Resiko Koleterol Dari Dokter Jantung Tampan, Tapi Bikin Kesal Warganet
-Kelebihan insulin
Insulin adalah hormon yang diproduksi pankreas yang memungkinkan sel-sel dalam tubuh untuk menggunakan gula sebagai sumber energi utama bagi tubuh.
Kelebihan insulin dapat meningkatkan produksi androgen, yang dapat menyebabkan tubuh wanita sulit untuk berovulasi.
-Peradangan tingkat rendah
Istilah ini digunakan untuk menggambarkan produksi sel darah putih yang berfungsi untuk melawan infeksi dalam tubuh.
Penelitian telah menunjukkan bahwa wanita dengan PCOS, memiliki jenis peradangan tingkat rendah yang dapat merangsang ovarium polikistik untuk menghasilkan androgen, serta dapat menyebabkan masalah pada jantung dan pembuluh darah.
Baca Juga: Darah Haid Banyak Berlebih Bisa Berisiko Pengangkatan Rahim!
-Keturunan
Penelitian menunjukkan bahwa genetik yang diwariskan keluarga memeliki kemungkinan wanita memiliki PCOS.
-Kelebihan hormon pria atau androgen
Ovarium wanita yang menghasilkan hormon androgen dalam jumlah yang abnormal, akan menyebabkan jerawat pada wajah.
PCOS dapat menyebabkan beberapa komplikasi kesehatan, seperti : masalah kesuburan, diabetes, tekanan darah tinggi, rentan keguguran dan kelahiran prematur, peradangan hati,
penyakit kardiovaskular, kebiasaan mendengkur saat tidur, gangguan kecemasan, depresi, pendarahan pada uterus, hingga dapat menyebabkan kanker pada lapisan rahim.
Hingga kini, masih belum ditemukan obat yang dapat digunakan untuk menyembuhkan PCOS pada wanita.
Meskipun demikian, gejala yang muncul saat wanita memiliki PCOS dapat diobati.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menangani PCOS pada wanita, yaitu :
Lakukan pola hidup sehat
Untuk menangani PCOS, lakukanlah pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang.
Selain itu, jika memiliki berat badan yang berlebih, turunkanlah berat badan dengan konsumsi makanan sehat dan berolahrag.
Konsumsi obat
Terdapat obat-obatan yang berfungsi untuk mengobati gejala-gejala, seperti pertumbuhan rambut yang berlebihan, masa haid yang tidak teratur, dan yang menangani masalah kesuburan.
Pembedahan
Jika konsumsi obat-obatan belum dapat menyembuhkan, maka langkah selanjutnya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan prosedur bedah sederhana atau yang disebut dengan Laparoscopic Ovarian Drilling (LOD).(*)
Source | : | Mayo Clinic,web md,NHS |
Penulis | : | Arshinta Eka Putri |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar