2. Continuous ambulatory peritoneal dialysis (CAPD). Berbeda dengan cuci darah, CAPD menggunakan selaput pada dinding perut dalam untuk mencuci darah.
Baca Juga: Tips Memilih Teether Saat Fase Oral, Bisa Sekaligus Menstimulasi
Sama halnya dengan cuci darah, CAPD juga membutuhkan akses permanen seperti selang yang akan dipasang melalui dinding perut.
Cairan yang digunakan untuk mencuci darah akan dimasukkan ke dalam selang tersebut dan didiamkan beberapa waktu sebelum akhirnya dibuang.
3. Cangkok ginjal atau transplantasi ginjal. Dilakukan dengan memindahkan satu ginjal dari donor yang cocok dan ditanamkan ke dalam tubuh penderita.
Sebelum dilakukan transplantasi, akan dilakukan beberapa pemeriksaan untuk menentukan apakah pasien merupakan kandidat yang baik untuk transplantasi ginjal.
Setelah dilakukan cangkok, pasien akan minum sejumlah obat agar tubuh dapat menerima organ donor.
Baca Juga: Sedang Tren Meski Kontroversial, Darah Donor Untuk Suntik Awet Muda
Bila transplantasi sukses, pasien tidak perlu menjalani pengobatan gangguan ginjal yang lain.
Source | : | Medical News Today,Halodoc.com,Kompas Health |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar