GridHEALTH.id – Siapa yang tak suka kucing, binatang berbulu yang menggemaskan ini.
Sifatnya yang manja dan segala tingkah lakunya yang lucu, membuat kucing menjadi favorit dijadikan binatang peliharaan.
Bahkan kini, semakin banyak komunitas dan kontes-kontes yang bisa diikuti kucing sebagai ajang unjuk kebolehan.
Baca Juga: Ternyata Cukup 10 Menit Bermain Dengan Anjing atau Kucing, Kita Sudah Bisa Kurangi Stres
Saat ini, memelihara kucing seakan menjadi trend dan dijadikan hobi bagi banyak orang.
Tapi tahukah jika memelihara kucing ternyata bisa kurangi risiko penyakit jantung dan stroke?
Melansir laman The Telegraph, para peneliti menemukan bahwa kucing dapat membantu menghilangkan stres dan kecemasan, yang bisa menyebabkan penyakit jantung dengan cara menurunkan tekanan darah dan mengurangi denyut jantung.
Penelitian yang dilakukan dengan mengamati sebanyak 4.435 orang dewasa berusia 30 dan 75 tahun, dengan setengah pesertanya memelihara kucing.
Temuan yang dipresentasikan pada konferensi stroke di Amerika Serikat ini menunjukkan bahwa dalam 10 tahun, pemilik kucing yang meninggal akibat serangan jantung sebanyak 3,4% .
Sedangkan, orang yang tidak memelihara kucing dan menderita penyakit yang sama mencapai presentase 5,8%.
Hal ini menunjukkan jika orang yang memilhara kucing, memiliki peluang yang jauh lebih kecil terkena penyakit stroke dan serangan jantung yang biasanya dipicu oleh faktor-faktor, seperti: kadar kolestrol tinggi, merokok, dan penyakit diabetes.
Prof. Adnan Qureshi dari Universitas Minnesota yang melakukan penelitian ini, merasa terkejut dengan efek memilihara kucing bagi kesehatan manusia.
"Penjelasan logis bahwa memiliki kucing dapat mengurangi stres dan kecemasan, dan selanjutnya mengurangi risiko penyakit jantung," ucap Prof. Adnan Qureshi.
Peneliti ini percaya, membelai binatang peliharaan bisa menurunkan tingkat hormon dalam tubuh yang berhubungan dengan tingkat stres.
Dengan mengurangi tingkat stres, dapat melindungi tubuh terkena berbagai macam penyakit, seperti : tekanan darah tinggi, penyakit jantung, hingga stroke.
Meski demikian, perlu diketahui bahwa kucing juga bisa menimbulkan infeksi toksoplasma, yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius karena dapat membentuk kista yang mempengaruhi tubuh, seperti pada otak, jaringan otot, dan jantung.
Selain itu, infeksi toksoplasma ini akan lebih berisiko jika terjadi saat masa kehamilan, karena dapat berisiko alami keguguran.
Untuk mendapatkan manfaat dan terhindar dari penyakit yang didapatkan ketika memelihara kucing, cara-cara yang dapat dilakukan agar tak terkena infeksi toksoplasma, yaitu:
Rawat kucing agar tetap sehat
Sebaiknya tempatkan kucing di dalam ruangan dan beri makanan kering atau kalengan, bukan daging mentah.
Kucing dapat terinfeksi setelah memakan daging yang mentah ataupun kurang matang yang mengandung parasit.
Hindari kucing atau anak kucing liar
Meskipun semua hewan liar juga membutuhkan perhatian yang baik, namun sayangnya dengan memeliharanya dapat menyebabkan infeksi toksoplasma.
Hal itu karena sebagian besar kucing tidak menunjukkan tanda-tanda terinfeksi parasit T. gondii, yang dapat menyebabkan toksoplasma.
Menggunakan sarung tangan dan masker saat membersihkan kotoran
Kenakanlah sarung tangan dan masker saat sedang membersihkan kotoran ataupun kandang kucing.
Setelah itu, cucilah tangan hingga bersih.
Saat merawat kucing, hal yang paling penting untuk diperhatikan adalah kebersihan dan kesehatan kucing.
Pastikan untuk selalu membersihkan kandang ataupun kotoran kucing dengan baik, serta rawat kucing agar tak terinfeksi parasit penyebab toksoplasma.
Dengan begitu, manfaat memelihara kucing untuk menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke pun dapat terasa.(*)
Source | : | The Telegraph,Mayo Clinic,NHS |
Penulis | : | Arshinta Eka Putri |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar