Bahkan menurut Divisi Humas Polri, kejadian microsleep atau tertidur sekejap akibat kantuk berat sangat berbahaya ketika terjadi saat mengemudi, pada umumnya hanya berlangsung sekitar 1 detik hingga 30 detik.
Microsleep ini sangat rawan terjadi saat berkendara jarak jauh dengan jalan yang cukup membosankan, seperti di dalam tol.
Secara sederhana, microsleep terjadi karena otak memasuki kondisi istirahat atau tidur saat tubuh masih beraktivitas dalam kondisi terjaga.
Hal ini disebabkan otak tidak dapat bertahan di antara rasa lelah dan kondisi terjaga. Meskipun demikian, tidak semua bagian otak tertidur.
Suatu studi menemukan bahwa gejala microsleep diakibatkan berkurangnya aktivitas otak bagian thalamus yang berperan dalam meneruskan respons ke bagian anggota gerak.
Baca Juga: Hati-hati, Hand Sanitizer Jenis Ini Bisa Bikin Anak Iritasi Mata
Thalamus juga berperan dalam mengatur mekanisme tertidur sehingga adanya penurunan aktivitas dapat dengan mudah membuat seseorang tertidur walau dalam waktu sekejap.
Source | : | Kompas.com,WebMD,ncbi,Intisari Online,hsc.unm.edu |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | GridHEALTH |
Komentar