GridHEALTH.id - Kit atentu sudah tahu dong obat antibiotik. Saking popularnya antibiotik, tak jarng pasien saat berobat request minta diresepkan antibitoik.
Hal ini memang lucu sekaligus mengenaskan. Sebab antibiotik bukan obat dewa, yang bisa mengatasi segala penyakit pada manusia.
Antibiotik, seperti namanya, dia hanya diperuntukan untuk membunuh kuman. Jadi jika sakit karena virus, tidak bisa diobati dengan antibiotik.
Salah kaprah penggunaan antibiotik justru akan merugikan pemakainnya dan oranglain.
Kuman bisa kebal antibiotik! Hal yang sama pada kasus sakit diare.
Baca Juga: Menangani Diare dan Muntah yang Sering Dialami Anak
Sebab penyakit pencernaan ini tidak memerlukan pengobatan dengan obat yang satu ini, karena pada umumnya diare ringan akan sembuh sendiri.
Obat antibiotik hanya untuk penderita diare misalnya kolera, shigella, dan Rotavirus.
Justru pada beberapa kasus antibiotik dapat menjadi penyebab dari penyakit diare itu sendiri.
Hal ini ditandai dengan fases yang mencair, demam, mual tidak nafsu makan, dan intensitas buang air besar menjadi lebih sering lagi.
Jika hal tersebut terus terjadi, seseorang yang menderitanya berisiko mengalami komplikasi diare, yakni kehilangan cairan dan elektrolit yang ekstrem (dehidrasi).
Komplikasi diare in tentu sangat berbahaya, sebab dehidrasi yang ditimbulkan membuat tubuh terus mengeluarkan cairan dan berbagai ion tubuh, seperti natrium, klorida, kalium, dan bikarbonat yang mengganggu fungsi dasar dan metabolisme tubuh.
Melansir dari MayoClinic, ada beberapa cara sederhana untuk mengatasi diare akibat obat antibiotik ini, diantaranya.
Minum air yang cukup
Seperti yang kita tahu, obat dehidrasi adalah minum air yang cukup.
Baca Juga: Iuran BPJS Kesehatan Naik 100%, Bagaimana Nasib Rakyat Miskin Pemegang Kartu Indonesia Sehat?
Namun jika kondisi diare yang diderita cukup serius, konsumsi minuman campuran seperti oralit, kuah kaldu atau jus buah.
Hindari minuman yang tinggi gula, mengandung alkohol atau kafein, seperti kopi, teh dan soda, karena dapat memperburuk gejala.
Konsumsi makanan lembut dan mudah dicerna
Pisang dan bubur adalah contoh makanan yang baik dikonsumsi saat diare.
Baca Juga: Musim Kemarau Sering Memicu Timbulnya Alergi, Atasi dengan Cara Ini
Hindari makanan berserat tinggi seperti kacang-kacangan dan sayuran. Namun bila gejala membaik, kita bisa kembali ke pola makan normal.
Pada beberapa kasus dokter akan memberikan obat diare jenis imodium yang ampuh mengurangi gejala diare.
Namun perlu diingat, obat diare ini wajib resep dari dokter sebab jika dosisnya diluar dari yang dianjurkan dapat berakibat fatal.
Mikroorganisme seperti acidophilus membantu mengembalikan keseimbangan pada saluran usus dengan meningkatkan jumlah bakteri baik.
Probiotik tersedia dalam bentuk kapsul atau cairan dan juga ditambahkan pada beberapa makanan, seperti beberapa merek yogurt.
Studi menunjukkan bahwa beberapa probiotik dapat bermanfaat dalam mengatasi diare yang terkait dengan antibiotik.
Baca Juga: Hati-hati, Hand Sanitizer Jenis Ini Bisa Bikin Anak Iritasi Mata
Namun, riset lebih lanjut diperlukan untuk lebih mengerti turunan bakteri apa yang paling bermanfaat dan dosis yang diperlukan.(*)
#gridhealthid #inspiringbetterhealth
Source | : | mayoclinic |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar