Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa tato membuat kulit seseorang memproduksi keringat lebih sedikit dari pada bagian yang tidak ditutup tato.
Selain itu, keringat orang yang memiliki tato mengandung sodium hampir dua kali lebih banyak dari yang tidak.
Perlu diketahui, berkeringat sangat berperan dalam membantu seseorang mengendalikan suhu tubuhnya.
Jadi, jika seseorang tidak berkeringat dengan cukup akan berisiko terhadap kesehatan tubuhnya.
Salah satu risiko yang membahayakan adalah dapat menyebabkan suhu tubuh terlalu panas dan menyebabkan heat stroke atau kepanasan.
Source | : | Kompas.com,Mayo Clinic,NYpost |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar