GridHEALTH.id - Memiliki tato di tubuh masih menjadi pro-kontra di kalangan masyarakat.
Bagi sebagian orang tato merupakan salah satu seni atau cara untuk menghias dan menunjukan jati diri seseorang.
Baca Juga: Heat Stroke, Sengatan Panas di Musim Kemarau yang Bisa Memicu Kematian
Banyak orang yang gemar merajah tubuhnya dengan tinta ini sebut saja David Beckham, Conor McGregor, Neymar, atau The Rock.
Namun, bagi seseorang yang ingin membuat tato, ada baiknya memperhatikan peringatan dari sebuah studi ini.
Dilansir dari NYpost, Studi yang dilakukan para peneliti dari Alma College di Michigan, menemukan bahwa tato bisa memiliki efek samping yang aneh, satu di antaranya adalah mengubah cara berkeringat.
Baca Juga: Ustaz Felix Siauw; Cut Meyriska Sukses Membahagiakan Suami, 'Kelihatan Dari Pipinya Roger Danuarta'
Temuan tersebut diperoleh dengan cara mengumpulkan 10 pria sehat dengan tato di satu sisi tubuh bagian atas, untuk mengetahui perbedaan cara berkeringat kulit yang bertato dibandingkan yang tidak.
Plester itu kemudian diganti dengan plester jenis lain yang berfungsi menyerap keringat untuk mengetahui banyaknya keringat pada masing-masing kulit.
Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa tato membuat kulit seseorang memproduksi keringat lebih sedikit dari pada bagian yang tidak ditutup tato.
Selain itu, keringat orang yang memiliki tato mengandung sodium hampir dua kali lebih banyak dari yang tidak.
Perlu diketahui, berkeringat sangat berperan dalam membantu seseorang mengendalikan suhu tubuhnya.
Jadi, jika seseorang tidak berkeringat dengan cukup akan berisiko terhadap kesehatan tubuhnya.
Salah satu risiko yang membahayakan adalah dapat menyebabkan suhu tubuh terlalu panas dan menyebabkan heat stroke atau kepanasan.
Heat stroke merupakan serangan panas di mana suhu tubuh bisa mencapai lebih dari 40 derajat Celsius dan bisa memicu kematian atau kerusakan pada otak.
Sementara itu, jika seseorang kehilangan lebih banyak sodium dari pada biasanya, maka ia akan cenderung mengalami dehidrasi lebih cepat dan hal ini bisa mengakibatkan kram.
Baca Juga: Tak Disangka, Ternyata Secangkir Teh Mampu Mengurangi Stres Kita!
Melihat hal tersebut, para peneliti itu meyakini bahwa perbedaan yang terjadi di atas bersifat permanen dan muncul setelah kulit seseorang ditato.(*)
#gridhealthid #inspiringbetterhealth
Source | : | Kompas.com,Mayo Clinic,NYpost |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar