Tak hanya itu, anak yang mengalami rasa sakit pada gigi biasanya akan rewel dan bisa menyebabkan aktivitas anak terganggu.
Untuk itulah, orangtua tak boleh menyepelekan masalah gigi berlubang dan mulai memeriksakan gigi anak saat gigi masih dalam keadaan bagus, setiap 6 bulan sekali agar tak terjadi infeksi dan penyakit lainnya pada gigi.
Adapun pentingnya memeriksakan gigi anak minimal setiap 6 bulan sekali, yaitu:
1.Cek gigi secara rutin memungkinkan pendeteksian masalah gigi dan gusi dalam tahap awal.
Artinya, jika terindikasi munculnya lubang kecil pada gigi, dokter gigi bisa segera melakukan penambalan agar gigi tidak sampai keropos.
Selain itu, penanganan dini justru akan menghemat biaya pengobatan dibandingkan pada saat kondisi gigi sudah parah
2. Pemeriksaan rutin ke dokter gigi juga berfungsi sebagai deteksi dini untuk mengamati kemungkinan munculnya penyakit serius lain pada rongga mulut, termasuk kanker.
Jika terdeteksi, dokter gigi bisa memberikan saran pada pasien untuk menemui dokter spesialis lain jika diperlukan pemeriksaan lanjutan.
3. Melatih anak untuk tidak trauma dengan penanganan masalah gigi.
Saat ini teknologi dalam kedokteran gigi berkembang pesat.
Sehingga, efek trauma atau ketakutan yang dialami anak sangat bisa dikurangi.
Dengan alat-alat kedokteran yang kian modern, membuat kita tak lagi merasakan rasa sakit berlebihan, terutama saat dokte melakukan penanganan pada akar gigi ataupun perawatan gigi secara keseluruhan.
Source | : | WebMD,Mayo Clinic,Kementerian Kesehatan Republik Indonesia |
Penulis | : | Arshinta Eka Putri |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar