Tak hanya itu, selama masa penelitian 8 tahun tersebut menunjukkan bahwa satu dari 10 pekerja menunjukan beberapa bentuk gangguan pendengaran.
Menurut mereka, semakin banyak rokok yang dikonsumsi para pekerja, semakin tinggi pula risikonya terkena ketulian ini.
Sayangnya, penelitian tersebut belum bisa menemukan penyebab mengapa merokok dapat meningkatkan risiko ketulian.
Untuk itu para peneliti mengatakan perlu penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi hal ini.
Meski begitu, dengan jumlah sampel yang besar dan penilaian obyektif setidaknya mereka telah memberikan bukti kuat terkait hubungannya rokok dengan masalah kehilangan pendengaran ini.
Melihat hasil tersebut, tidak ada salahnya mengubah kebiasaan buruk merokok agar terhindar dari risiko tersebut.(*)
#gridhealthid #inspiringbetterhealth
Source | : | Kompas.com,academic.oup.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar