GridHEALTH.id - Setiap bayi maupun balita memang harus mendapatkan asupan nutrisi yang baik bagi dirinya.
Namun apa jadinya jika seorang bayi yang tergolong belum diperbolehkan mengonsumsi makananan atau minuman orang dewasa?
Baca Juga: Buka Usaha Kopi Dengan Nama Sensasional, Kopi Lucinta Luna Bikin Kulit Putih, Benarkah?
Hal ini menimpa seorang bayi berusia 14 tahun asal Desa Tonro Lima, Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Dalam sehari, bayi 14 bulan ini memiliki kebiasaan menyeruput kopi 5 gelas atau setara 1,5 liter setiap hari.
Hadijah Haura selalu menangis minta kopi sebelum tidur.
Dengan rasa tak tega, sang orangtua yang bekerja sebagai pengupas kopra dengan upah Rp 20 ribu per hari selama masa panen, selalu memberikannya minuman yang umum dikonsumsi orang dewasa.
Dari upah yang minim itu, Anita, sang ibu dari bayi 14 bulan itu mengaku pasrah dengan kehidupan yang serba pas-pasan itu.
"Ya mau diapalagi, pendapatannya tidak cukup untuk membeli susu. Terpaksa setiap hari hanya diberi dot berisi kopi. Bahkan ia tak bisa tidur kalau tidak minum kopi. Biasa merengek minta kopi sebelum tidur,” jelas Anita, seperti dilansir Kompas.com.
Namun perlu diketahui, kopi yang mengandung kafein tinggi ini memang tidak diperbolehkan dikonsumsi bayi ataupun balita.
Melansi laman Kid's Health, kafein didefinisikan sebagai obat karena merangsang sistem saraf pusat.
Hal ini memengaruhi anak-anak dan orang dewasa dengan cara yang sama, bahkan pada tingkat yang lebih rendah dapat membuat orang merasa lebih waspada dan energik.
Baca Juga: Sebabkan Ainun Habibie Wafat, Beginilah 9 Tanda Kanker Ovarium yang Sering Diabaikan
Pada bayi dan balita yang sering minum kopi dan terpapar kafein, dapat menyebabkan beberapa risiko, seperti gelisah dan gugup, sakit perut, sakit kepala, kesulitan berkonsentrasi, sulit tidur, detak jantung cepat, bahkan tekanan darah tinggi di usia dini.
Selain itu, dampak yang lebih parah akan menimpa bayi atau balita yang sering mengonsumsi kopi, seperti:
1. Obesitas
Anak-anak yang minum satu atau lebih kopi manis per hari memiliki kemungkinan 60% mengalami obesitas.
2. Tidak mendapat nutrisi dengan baik
Minuman berkafein sering mengandung kalori kosong, dan anak-anak yang mengisi mereka tidak mendapatkan vitamin dan mineral yang mereka butuhkan dari sumber sehat.
Terlalu banyak kafein bisa berarti kehilangan kalsium yang dibutuhkan anak-anak dari susu untuk membangun tulang dan gigi yang kuat.
Baca Juga: Jangan Sepelekan Gigi Sensitif, Ketahui Penyebab dan Berbagai Cara Mengatasinya Ini
3. Masalah gigi
Terlalu banyak minuman berkafein manis dapat menyebabkan gigi berlubang karena kandungan gula yang tinggi dan erosi enamel gigi dari keasaman.
4. Mudah kehilangan cairan
Kafein adalah diuretik yang menyebabkan tubuh menghilangkan air (melalui kencing), yang dapat menyebabkan dehidrasi.
Sebaiknya, secara bijaksana untuk menghindari kafein berlebihan di cuaca panas, ketika anak-anak perlu mengganti cairan yang hilang melalui keringat.
Baca Juga: Sebabkan Ainun Habibie Wafat, Beginilah 9 Tanda Kanker Ovarium yang Sering Diabaikan
5. Risiko gangguan kesehatan yang fatal
Pemberhentian kafein yang tiba-tiba dapat menyebabkan gejala penarikan (seperti sakit kepala, nyeri otot, dan mudah tersinggung), terutama bagi mereka yang banyak mengonsumsinya.
Kafein dapat memperburuk masalah jantung atau gangguan saraf, dan beberapa anak mungkin tidak tahu bahwa mereka berisiko.
Akibat dari hal ini, keluarga bayi 14 bulan yang gemar minum kopi ini akhirnya didatangi Dinas Kesehatan Polman.
Pihak Dinkes juga menyatakan untuk memberikan bantuan susu dan biskuit bagi bayi tersebut.
Pemerintah rupanya takut jika anak tersebut mengalami gangguan kesehatan.
"Karena kalau lama kelamaan nanti ada efeknya karena mengandung kafein dan mengandung banyak gula," jelasnya.
Dinkes juga telah memberikan pemahaman kepada orangtua anak tersebut agar tidak lagi memberi kopi. (*)
Source | : | Kompas.com,Kid's Health |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | GridHEALTH |
Komentar