GridHEALTH.id – Alat kontrasepsi favorit hingga saat ini adalah IUD alias intrauterine device.
Alat kontrasepsi intrauterine device (IUD) atau biasa disebut KB Spiral ini mempunyai banyak kelebihan dan menguntungkan.
Alat kontrasepsi berbentuk T berukuran kecil ini tahan lama, dinilai lebih efektik mencegah kehamilan dan boleh digunakan oleh ibu menyusui.
Selain itu pemasangan alat kontrasepsi yang di Indonesia akrab disebut sebagai KB spiral cukup mudah.
Tinggal memasukkannya ke dalam uterus. Lalu ditinggalkan di situ.
Tapi memang, alat kotrasepsi ini berpeluang juga berpindah tempat sendiri, atau bahkan bisa saja keluar dari organ intim.
Pindahnya alat kontrasepsi ini sering kali tidak disadari.
Baca Juga: Tahukah, 8 Kebiasaan yang Sering Dilakukan Ini Penyebab Munculnya Jerawat di Wajah
Sepertihalnya yang dialami Tanai Smith asal Baltimore, Amerika Serikat.
Ibu 25 tahun ini, gara-gara KB spiral harus rela dan terpaksa kehilangan indung telur, rahim hingga jari kakinya.
Pasalnya KB spiralnya pindah sendiri ke perut!
Melansir Intisari dari Fox News, Smith mulai menggunakan KB Spiral ini enam minggu setelah kelahiran putrinya pada 2014.
Dokter kandungan yang menangani menyarankan Smith untuk melakukan pemeriksaan tahunan.
Nah, saat pemeriksaan tahunan pada 2017 dokter kandungannya menemukan ada yang salah dari alat kontrasepsi spiral yang dugunakan smith.
Di akun Facebooknya Smith menulskan, “Suatu saat di bulan November saya di tempat kerja mulai merasakan sakit yang tajam di sisi kanan bawah perut saya dan yang pertama terpikir apakah ini IUD?”
Dokter kandungannya melakukan pemeriksaan USG hingga rontgen.
Hasilnya, alat kontrasepsi miliknya sudah berpindah tempat ke perutnya.
Saat itu dilangsungkan pemeriksaan itu kondisi Smith sudah memburuk dan dirinya masuk perawatan gawat darurat.
Masih menurut Smith, dokternya mengatakan jika dirinya harus menjalani operasi untuk mengeluarkan IUD di dalam perutnya.
“Saya bertanya, bagaimana mereka mengeluarkannya, dan dia bilang mereka akan memotong tepat di bawah pusar dan menggunakan endoskopi.”
Akhirnya Smith pun menjalani operasi yang dimaksud.
Setelah bangun dari operasinya pada 13 Desember, ia diberitahu KB Spiralnya telah pecah berkeping-keping hingga masuk ke livernya.
Setelah operasi tersebut Smith diperbolehkan pulang walau masih berdarah-darah, tetapi akhirnya harus dilarikan kembali ke rumah sakit.
Penyebab dirinya dilarikan kembali ke rumah sakit karena, “Saya mengalami perdarahan dalam,” kata Smith.
“Setelah operasi, ibu saya diberitahu bahwa ketika mereka mengoperasi, indung telur saya hitam dan mereka harus melakukan histerektomi. Setelah operasi saya mengalami syok septik hingga saya berada di ICU selama beberapa minggu,” tutur Smith.
Smith pun mengatakan organ-organ tubuhnya mulai gagal berfungsi, dan dia ditempatkan di ventilator.
"Pada akhir minggu ketiga saya di rumah sakit, sensasi kembali ke tangan saya sementara jari-jari kaki saya mulai menghitam akibat nekrosis, kematian jaringan karena kehilangan aliran darah," tulis Smith pada Facebook-nya.
Hal ini tentu membuat Smith merana, karena jari-jari kakinya harus diamputasi. Jari kaki Smith akhirnya diamputasi pada awal Mei, dan mengatakan dia tidak dapat kembali ke sekolah atau salah satu pekerjaan paruh waktunya.
Baca Juga: 4 Bahan Alami yang Mudah Ditemukan Ini Ampuh Sembuhkan Jerawat
“Pada 2 Februari, hampir dua bulan setelah operasi pertama, saya akhirnya dipulangkan dengan prognosis yang membayangi saya selama berbulan-bulan: Ketika saya merasa siap, saya harus kembali untuk menghilangkan semua jari kaki di kaki kiri saya dan ujung jari kaki kanan saya," ungkap Smith.
Smith pun mengakatan, dari informasi yang didapatnya dari dokter kanduangan yang menanganinya, kemungkinan IUD yang terpasang bisa masuk ke perut, bisa jadi karena pemulihan rahim mendorongnya ke atas, atau pengetatan otot-ototnya selama setiap siklus menstruasi memaksa perangkat itu ke atas.
Sebenarnya kondisi ini bisa dihindari, andai saja Smith mengikuti anjuran penggunaan IUD.
Kepada setiap pengguna kontrasepsi IUD alias spiral, disarankan untuk selalu memeriksa tali pada alat kontrasepsi ini, untuk memastikan apakah alat kontrasepsi ini masih dalam posisi yang tepat atau tidak.
Berikut cara mudah memeriksa apakah alat masih terpasang di tempat yang benar.
1. Bersihkan kedua tangan terlebih dahulu sebelum memeriksanya.
Baca Juga: Jerawat Pada Remaja Bisa Memengaruhi Kondisi Psikologisya, Atasi Dengan 5 Langkah Mudah Ini
2. Duduk dengan posisi nyaman atau jongkok di lantai, intinya pilih posisi yang mudah untuk menjangkau bagian dalam miss V.
3. Masukkan jari tengah atau telunjuk ke dalam miss V sampai menyentuh serviks.
Serviks akan terasa hangat dan kenyal seperti ujung hidung kita, kontras dari otot-otot miss V yang halus.
Biasanya tali spiral akan diletakkan di daerah serviks.
4. Cobalah untuk mengingat posisi dan panjang tali.
Umumnya, kita dapat memeriksa IUD dua hingga tiga kali seminggu atau setidaknya satu kali dalam tiga bulan.
Untuk memudahkan, catatlah tanggal setiap melakukan pemeriksaan.(*)
Source | : | GridHealth.ID |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar