GridHEALTH.id - Hipertensi atau tekanan darah tinggi saat ini menjadi salah satu penyakit yang paling banyak di derita oleh masyarakat Indonesia.
Bahkan di Indonesia, prevelensi hipertensi berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI di usia remaja 18 tahun saja mencapai angka 34,1%.
Baca Juga: BPOM Menarik Peredaran Lima Obat Darah Tinggi, Ini Dia Daftarnya
Dari angka tersebut, sebanyak 8,8% terdiagnosis hipertensi, sedangkan 13,3% orang yang terdiagnosis tetapi tidak minum obat, dan sisanya 32,3% tidak rutin mengonsumsi obat.
Dari data tersebut menunjukkan masyarakat di Indonesia masih belum peduli akan penyakit 'sillent killer' ini.
Padahal dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ketika hipertensi terjadi, pembuluh darah arteri akan mengeras sehingga aliran darah akan menurun.
Ketika tidak ada darah yang cukup menyuplai oksigen ke berbagai bagian tubuh, apalagi jantung, maka hal itu akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan, termasuk serangan jantung, stroke dan penyakit kardiovaskular lainnya.
Menurut Anggota Dewan Pembina InaSH, Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S., penyakit ini sebenarnya sangat bisa dicegah, dengan mendeteksi sejauh mana seseorang menderita hipertensi.
Cara yang disarankan untuk dilakukan adalah melakukan pemeriksaan tekanan darah di rumah.
Menurutnya pengukuran tekanan darah di rumah lebih valid dibandingkan dengan pemeriksaan di klinik.
Bahkan, jika hasil pengukurannya beda yang dipakai adalah pengukuran tekanan darah di rumah.
Saat ditemui tim GridHEALTH di acara seminar media yang diselenggarakan Omron Healthcare Indonesia, di Jakarta, Kamis (19/9), dr. Yuda mengatakan hipertensi dibagi menjadi tiga; true hypertension, masked hypertension, dan whitecoat hypertension.
"Masked hypertension adalah tekanan darah yang normal saat di cek di klilnik/medis namun saat di tempat lain bisa berubah menjadi sangat tinggi. Sedangkan untuk whitecoat hypertension kebalikannya, dimana tekanan darah akan tinggi hanya saat diperiksa dokter atau tenaga medis," katanya.
Hal itulah yang menyebabkan pengukuran tekanan darah di rumah sangat penting, karena membantu dokter dalam memberikan diagnosis lanjutan akan penyakit ini.
Lakukan pengukuran tekanan darah di rumah ini secara teratur dua kali sehari, agar hipertensi dapat terkontrol dengan baik.
Perlu diketahui, seseorang pasti dikatakan mengidap hipertensi seseungguhnya ketika pemeriksaan tekanan darah di klinik dan di rumah sama-sama menunjukan tekanan darah yang tinggi.
Sehingga saat terjadi diagnosis tersebut, dokter akan dipermudah dalam menghambat perkembangan penyakit hipertensi seseorang, seperti memberikan atau mengurangi dosis obat dan juga langkah lanjutan lainnya.
Untuk itu mari mulai melakukan pengukuran tekanan darah di rumah.(*)
#gridhealthid #inspiringbetterhealth
Source | : | GridHealth.ID |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar