Selain psoriasis, cannabinoid juga berperan sebagai imunosupresif dan antiinflamasi untuk multiple sclerosis, diabetes, rheumatoid arthritis, dan alergi asma.
Baca Juga: Inilah Daftar Makanan Minuman Enak Disukai Anak Tapi Bisa Membuatnya Bodoh dan Sakit-sakitan
Terapi psoriasis yang lain misalnya dengan salep oles (topical), obat telan (sistemik), maupun penyinaran menggunakan sinar UVA & B.
Namun, hanya ada beberapa rumah sakit di Indonesia yang menyediakan pengobatan melalui penyinaran UVA & B karena biaya yang besar. Pilihan terapi lain adalah menggunakan monoclonal antibody dengan terapi secukinumab.
Terapi secukinumab dianggap relatif manjur dibandingkan dengan metode lain. Uji klinis pada 2016 dilakukan kepada dua kelompok pasien psoriasis sejumlah 898 orang. Kelompok pertama sebanyak 572 orang diterapi dengan secukinumab.
Sisanya sebanyak 326 diberi obat perawatan etanercept. Selama 52 minggu hasil uji klinik menyimpulkan secukinumab lebih efektif dari etanercept dalam meringankan psoriasis.
Baca Juga: Studi: Faktor Genetik Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Kulit Sebanyak 74 Persen
Namun, semua pengobatan tersebut sifatnya hanya membantu meredakan gejala penyakit dan tidak menyembuhkannya. Sewaktu-waktu penyakit ini dapat timbul kembali. (*)
Source | : | WebMD,tirto.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar