GridHEALTH.id - Saat mengalami radang sendi, biasanya dokter akan meresepkan beberapa obat antinyeri untuk meredakan gejala sakit yang ditimbulkan.
Adapun, obat antinyeri yang biasa dikonsumsi antara lain obat jenis nonsteroidal anti-inflammatories (NSAID), misalnya aspirin, ibuprofen, naproxen, celecoxib dan disclofenac.
Baca Juga: Sedang Tren, Penggunaan Obat Aspirin Untuk Mengatasi Jerawat
Perlu diketahui, obat NSAID ini tidak bisa menyembuhkan, tapi hanya akan mengurangi gejala nyeri dan mendukung tingkat mobilitas.
Akan tetapi, nyeri yang dialami pasien radang sendi biasanya akan semakin bertambah setiap tahunnya, sehingga banyak dari mereka menjadi ketergantungan obat.
Terlebih lagi obat-obat tersebut saat ini banyak dijual bebas, sehingga sebagian besar penderita menjadi abai akan efek samping yang bisa ditimbulkannya.
Meski obat NSAID dapat membantu mereka melakukan aktivitas sehari-hari, seperti berjalan atau naik tangga, tapi jika mengonsumsinya terlalu sering juga dapat membahayakan.
Baca Juga: Ternyata Ini Resep Makanan yang Bisa Membuat Ningsih Tinampi Bisa Tangkal Santet
Sebuah studi yang dilakukan di Inggris terhadap penderita artritis menemukan, sebanyak 90% pasien pasti minum obat antinyeri.
Selain itu tigaperempat pasien menggunakan lebih dari satu obat untuk menjaga kondisinya.
Walau demikian, hampir separuh pasien mengeluhkan efek samping dari obat-obatan tersebut.
Bahaya dari konsumsi obat antinyeri yang terlalu sering antara lain perdarahan usus, serangan jantung, dan stroke.
Seperti dikutip dari WebMD, radang sendiadalah suatu kondisi di mana bantalan alami antara sendi dan tulang rawan mulai menipis.
Akibatnya tulang-tulang sendi akan bergesekan karena kurangnya kemampuan tulang rawan dalam melakukan penyerapan.
Selain itu, yang perlu dipahami penderita radang sendi adalah penyakit ini belum ada obat yang mampu menyembuhkannya.
Sehingga resep dan terapi yang diberikan dokter sangat harus diperhatikan, jangan sampai penderitanya asal dalam mengonsumsi obat radang sendi yang banyak tersebar karena dapat menyebabkan kecanduan yang bisa memicu kesehatan lebih fatal lagi.(*)
#gridhealthid #inspiringbetterhealth
Source | : | Daily Mail,WebMD |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar