GridHEALTH.id- Radang sendi atu disebut juga dengan artritis adalah kondisi dimana sendi mengalami peradangan, pembengkakan, kekakuan dan menyebabkan rasa nyeri.
Penyakit radang sendi ini rupanya juga banyak diderita oleh masyarakat Indonesia, dengan prevalensi penderita penyakit sendi yang mencapai angka 7,3% pada tahun 2018.
Tak hanya bisa dialami oleh lansia, penyakit ini nyatanya juga bisa dialami oleh orang-orang yang berusia produktif.
Berdasarkan data Riskesdas, prevalensi masyarakat berusia 15 hingga 24 tahun yang mengalami penyakit sendi mencapai 1,3% dan 3,1% dialami oleh usia 24 hingga 35 tahun.
"Dulu penyakit ini muncul usia 60 tahunan, lalu bergeser ke 50 tahunan dan sekarang trennya sudah di usia 30 tahunan," kata Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, dr. Deasy Erika, Sp. KFR, melansir Kompas.com.
"Ini menjadi concern, karena jika dibiarkan bisa menyebabkan kecacatan," tambahnya.
Deasy juga menambahkan, bahwa kecacatan yang dimaksud ini tak terbatas pada cacat fisik saja, melainkan ketika seseorang telah kehilangan kemampuannya untuk melakukan hal-hal yang biasa bisa dilakukan, bahkan untuk sekedar duduk ataupun berjalan.
"Jika biasanya mampu pergi kemana-mana, jalan 500 meter mampu, sekarang 100 meter saja tidak mampu. Artinya sudah ada hambatan dalam melakukan aktivitas," ungkapnya.
Penyakit radang sendi sebenarnya memilik lebih dari 100 jenis, namun yang kerap dialami banyak orang adalah radang sendi osteoartritis.
Radang sendi ini biasanya terjadi pada area lutut, pinggang dan leher. Selain itu, juga bisa terjadi pada bahu, siku, tangan, dan telapak kaki.
Baca Juga: Radang Sendi Bisa Terjadi Pada anak, Ini Risikonya Bagi yang Obesitas
Sayangnya, belum ditemukan obat yang bisa menyembuhkan radang sendi. Meskipun demikian, terdapat perawatan yang dapat dilakukan untuk mengelola gejalanya.
Beberapa gejala yang menandai munculnya radang sendi dalam tubuh, seperti: sendi terasa sakit, kaku, bengkak, dan tubuh menjadi sulit untuk bergerak.
Jika mengalaminya, langkah pertama yang bisa dilakukan yaitu dengan beristirahat.
Jika rasa sakit pada persendian semakin parah dan terasa sangat panas, cobalah untuk segera mengompresnya dengan es.
Ini bisa berguna untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan pada sendi.
Selain cara mengobati, adapula langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah munculnya penyakit radang sendi ini.
Baca Juga: Berjalan Cepat Selama 10 Menit Bisa Cegah Penyakit Radang Sendi
Yaitu dengan melakukan olahraga teratur dan memertahankan berat badan ideal, agar berat tubuh tak menghimpit persendian dan menyebabkan penyakit sendi.
Hal lain yang bisa dilakukan untuk mencegah radang sendi , yaitu dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti: tidur cukup, menghindari konsumsi makanan yang terlalu manis, serta hindari kebiasaan menekuk kaki dalam waktu yang lama dan postur tubuh yang membungkuk ketika duduk.
Oh iya, penyebab radang sendi belum bisa dipastikan, namun ada beberapa fakor yang dapat meningkatkan risikonya, seperti: riwayat keluarga, bertambahnya usia, gender wanita, pernah mengalami cedera sendi, masalah kelebihan berat badan, serta kebiasaan malas bergerak.(*)
Source | : | Kompas.com,Mayo Clinic,versusarthritis.org |
Penulis | : | Arshinta Eka Putri |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar