Berisiko mengalami kanker serviks (kanker leher rahim), karena semakin muda usia pertama kali seseorang berhubungan seks, maka semakin besar risiko organ reproduksi terkontaminasi virus.
Baca Juga: Memberikan Air Putih Pada Bayi Berbahaya! Bisa Menyebabkan Keracunan
Hal senada disampaikan oleh pemerintah sendiri melalui Kemenkes yang menyatakan bahwa kehamilan pada usia muda atau remaja antara lain berisiko kelahiran prematur, berat badan bayi lahir rendah (BBLR), perdarahan persalinan, yang dapat meningkatkan kematian ibu dan bayi.
Kehamilan pada remaja juga terkait dengan kehamilan tidak dikehendaki dan aborsi tidak aman.
Persalinan pada ibu di bawah usia 20 tahun memiliki kontribusi dalam tingginya angka kematian neonatal, bayi, dan balita.
Baca Juga: Bebby Fey Dikejar Anjing Lari Terbirit-birit, Lalu Mengaku Buah Dada Andalannya Palsu, “Dari Ketiak”
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 bahkan menunjukan, angka kematian neonatal, postneonatal, bayi dan balita pada ibu yang berusia kurang dari 20 tahun lebih tinggi dibandingkan pada ibu usia 20-39 tahun.(*)
#gridhealthid #inspiringbetterhealth
Source | : | depkes.go.id,Suar.id,dp2m.umm.ac.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar