GridHEALTH.id - Mimisan atau dalam bahasa medis disebut 'epistaksis' disebabkan pecahnya pembuluh darah yang ada di pangkal hidung.
Baca Juga: Ibu Hamil Alami Mimisan, Bisa Jadi Persalinan Akan Berujung Sesar
Kondisi ini juga kerap disebut sebagai pendarahan hidung dan umum terjadi karena hidung memang memiliki banyak pembuluh darah.
Banyak hal yang bisa menyebabkan seseorang menjadi mimisan. Tapi sebagian besar mimisan dapat berhenti sendiri tanpa perawatan medis yang serius.
Namun demikian, jika frekuensi mimisan terlalu sering, bisa jadi itu merupakan pertanda adanya penyakit serius. Berikut beberapa penyakit yang menyebabkan terjadinya mimisan seperti ditulis oleh Halo Doc:
1. Karsinoma Nasofaring
Mimisan berulang adalah gejala umum dari karsinoma nasofaring. Kanker ini tak hanya menyebabkan mimisan, tapi juga menyebabkan ingus yang keluar selalu mengandung bercak darah.
Mimisan karena karsinoma nasofaring terjadi pada salah satu sisi hidung dan biasanya tidak menyebabkan perdarahan berat.
Baca Juga: Ngeri, Kedua Balita Ini Asyik Makan Kecoa Hidup-hidup Saat Ditinggal Sang Ibu Bersihkan Rumah
Karsinoma nasofaring adalah kanker yang terjadi pada nasofaring, yang terletak di bagian atas faring (tenggorokan), tepatnya di belakang hidung.
Karsinoma sel skuamosa atau squamous cell carcinoma (SCC) adalah jenis kanker yang paling umum di daerah ini, yang timbul dari jaringan lapisan hidung.
Baca Juga: Pemberian ASI Ternyata Dapat Mencegah Infeksi Telinga Pada Bayi, Tak Banyak yang Tahu!
Sulit untuk mendeteksi karsinoma nasofaring pada tahap awal. Hal ini dikarenakan nasofaring tidak mudah dikenali dan gejalanya mirip dengan kondisi lain yang umum terjadi.
Kanker ini bisa menyebar ke bagian lain melalui jaringan, sistem limfa, dan aliran darah dan ke bagian tulang, paru-paru, dan hati.
Lihat postingan ini di Instagram
2. Hemofilia
protein sangat dibutuhkan dalam proses pembekuan darah apabila terjadi pendarahan, sehingga sering disebut juga sebagai faktor pembekuan atau koagulasi.
Dalam keadaan normal, protein yang menjadi faktor pembeku darah ini akan membentuk jaring penahan di sekitar sel darah, sehingga ketika mimisan terjadi, darah akan dapat membeku dengan cepat dan pendarahan pun berhenti.
Namun, pada pengidap hemofilia, tubuh kekurangan protein sehingga mengakibatkan pendarahan berkepanjangan.
Baca Juga: Kebiasaan Minum Susu Sambil Tidur Bisa Menyebabkan Anak Terkena Infeksi Telinga
Pengidap hemofilia yang sedikit kekurangan protein pembeku darah, biasanya mengalami perdarahan karena terbentur atau iritasi.
Sementara itu, pengidap yang banyak kekurangan protein pembeku darah, biasanya mengalami perdarahan spontan tanpa penyebab.
Baca Juga: Mata Juling, Bisakah Disembuhkan? Simak Penjelasan Dokter Mata
3. Leukemia
Leukemia merupakan kanker sel darah putih, yang menghambat darah putih dalam melawan infeksi. Ketika seseorang memiliki leukemia, sumsum tulangnya tidak mampu memproduksi sel-sel darah merah yang cukup dan trombosit untuk memasok kebutuhan tubuh.
Leukemia dapat berujung menjadi kondisi akut atau juga disebut dengan acute myeloid leukemia (AML) dan kronis atau chronic lymphocytic leukemia (CLL).
Leukemia kronis jauh lebih berbahaya dan sulit untuk diobati. Ini adalah jenis yang paling umum dari kanker darah.
Mimisan karena leukemia mungkin sulit dihentikan, meski perdarahan yang terjadi biasanya tidak begitu berat.
Selain mimisan dan mudah memar atau berdarah, kemungkinan gejala leukemia lainnya meliputi demam, berkeringat di malam hari, nyeri tulang, pembengkakan kelenjar getah bening, merasa lemas, serta berat badan menurun tanpa penyebab yang jelas.
4. Limfoma
Limfoma berkembang pada limfosit (tipe sel darah putih) yang melawan infeksi. Oleh karena itu, limfosit yang abnormal dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh.
Hal ini akan mengurangi ketahanan terhadap faktor berbahaya dari luar. Penyakit hodgkin limfoma dan non-hodgkin limfoma (NHL) adalah dua jenis utama limfoma.
Karena kelenjar getah bening dan jaringan limfatik lainnya terjadi di seluruh tubuh, limfoma dapat muncul di hampir semua bagian tubuh, termasuk hidung atau sinus (bagian rongga hidung yang berisi udara di belakang tulang wajah).
Baca Juga: Bukannya Ditemani Saat Sakit Parah, 5 Artis Ini Malah Digugat Cerai Pasangannya
Pertumbuhan jaringan limfoid di hidung atau sinus dapat mengikis bagian dalam pembuluh darah dan menyebabkan mimisan. (*)
Source | : | nakita.grid.id,Halodoc.com,Kompas Health |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar