Bayi Diare Perlu Perhatian Khusus, Begini Cara Pengobatannya

GridHEALTH.id - Tidak seperti orang dewasa, bayi yang terkena masalah diare perlu perhatian khusus.

Pasalnya bayi tidak memiliki cukup banyak cadangan air dalam tubuhnya, seperti orang dewasa kebanyakan.

Sehingga saat diare, dehidrasi yang dialami bayi lebih berisiko tinggi berakhir fatal jika tidak cepat ditangani.

Baca Juga: Bisa Sebabkan Diare, Ini Takaran Yang 'Pas' Untuk Minum Kopi

Melansir dari Medlineplus.gov, penyebab diare pada bayi beragam mulai dari infeksi virus, keracunan, hingga efek samping obat-obatan. Sehingga untuk penanganannya juga tentu berbeda.

Meski begitu, penanganan diare pada bayi yang utama adalah mencegah komplikasi penyakit ini terjadi yaitu dehidrasi.

Tentunya, hal pertama yang harus dilakukan para orangtua saat mendapati bayinya mengalami diare adalah memeriksakannya ke dokter terkait.

Setelah mendapat diagnosis pasti dan obat, baru kita memberikan perawatan tambahan berupa asupan untuk membantu mengurangi dehidrasi tersebut.

Baca Juga: Wiranto Harus Merelakan Usus Halusnya Dipotong 40 Sentimeter, Peneliti Sebut Pemotongan Usus Halus Tak Sepanjang Itu

Adapun asupan untuk bayi yang berumur dibawah 6 bulan yang paling baik tentunya adalah dengan pemberian ASI yang lebih sering, terutama saat si Kecil baru saja muntah dan diare.

Diketahui, ASI mengandung pembentuk kekebalan tubuh yang dapat membantu Si Kecil melawan infeksi. 

Baca Juga: Menderita Saat Flu, Sistem Kekebalan Tubuh Pria Lebih Rendah Ketimbang Wanita

Namun untuk bayi yang berusia hampir satu tahun atau sudah bisa diberi pendamping ASI, para orangtua bisa juga memberikan minuman rehidrasi, seperti oralit atau pedialit, setiap kali ia BAB dan muntah.

Namun ingat, berikanlah ASI atau minuman rehidrasi kepada bayi sedikit-sedikit tapi sering, untuk mencegah si Kecil mengalami mual dan muntah.

Selain itu orangtua juga bisa memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) secukupnya alaias tidak berlebihan, seperti pisang, puree (bubur) apel, roti kering, pasta, atau kentang tumbuk.

Tapi, hindari makanan padat tersebut jika dia muntah terus-menerus.

Tidak masalah jika bayi tidak ingin makan, tapi pastikan untuk memberikannya cukup cairan agar tidak terjadi dehidrasi.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

Salam sehat. Siapa sangka, kebiasaan anak minum susu sambil tiduran ternyata dapat menyebabkan infeksi telinga tengah atau otitis media. Pasalnya saat minum sambil tiduran, membuat bakteri di tenggorokan lebih cepat terdorong ke saluran eustachius yang berakhir di bagian tengah telinga. Jika saluran eustachius tersebut tersumbat dapat menyebabkan banyak bakteri menumpuk. Akibatnya tekanan di telinga menjadi meningkat dan dapat menyebabkan infeksi. Terlebih lagi bagi bayi dan balita yang memiliki saluran eustachius lebih sempit dan horizontal, ketimbang orang dewasa. Baca selengkapnya di health.grid.id atau klik link di bio #gridhealthid #inspiringbetterhealth #bayi #balita #kesehatananak #minumsusu #susubotol #infeksitelinga #kebiasaanburuk #otitismedia #gridnetworkjuara

A post shared by GridHEALTH (@gridhealth_id) on Oct 11, 2019 at 10:05pm PDT

Selain itu, pemberian probiotik juga dianjurkan untuk mengurangi risiko dehidrasi ini, namun hanya dua jenis bakteri baik ini yang bermanfaat untuk diare pada anak, yaitu Lactobacillus rhamnosus dan Saccharomyces boulardii.

Jenis probiotik tersebut biasanya dapat diperoleh dari susu formula yang sudah banyak tersebar di pasaran

Baca Juga: Kabar Syahrini Keguguran, Ini Tanda-tandanya Bila Wanita Hamil Kehilangan Janin

Namun jika diarenya tak kunjung sembuh, sebaiknya konsultasikan kembali masalah tersebut pada dokter.(*)

#gridhealthid #inspiringbetterhealth

 

PROMOTED CONTENT