GridHEALTH.id - Kecoak dikenal sebagai vektor alias pembawa jutaan bakteri dan agen infeksi yang dapat memicu berbagai penyakit, seperti tifus.
Menurut Mayo Clinic, penyakit tifus terjadi akibat bakteri S. typhi masuk ke tubuh melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi.
Baca Juga: Ngeri, Kedua Balita Ini Asyik Makan Kecoa Hidup-hidup Saat Ditinggal Sang Ibu Bersihkan Rumah
Kontaminasi tersebut bisa disebabkan banyak hal, salah satunya adalah serangga kecoa itu sendiri.
Diketahui kecoa suka memakan apa saja, kemudian membuang kotorannya di mana-mana tak terkecuali makanan yang akan kita konsumsi.
Seperti dilansir dari petsworld.org, penelitian menemukan bahwa kecoak memiliki banyak konsekuensi negatif bagi kesehatan manusia karena terdapat protein disebut alergen ditemukan dalam kotoran kecoa, air liur, dan bagian tubuh kecoak lainnya yang dapat menyebabkan reaksi alergi atau memicu gejala asma, terutama pada anak-anak.
Serta sudah menjadi rahasia umum bila kecoak merupakan serangga yang hidup ditempat kotor, seperti toilet dan gorong-gorong.
Selama berkeliaran, kecoa akan memakan kotoran manusia dan membawa berbagai bakteri yang terdapat di dalamnya.
Baca Juga: Diare Bisa Jadi Tanda Persalinan Mulai Dekat, Ini Yang Bisa Dilakukan Ibu Hamil
Beberapa di antaranya termasuk salmonella, streptokokus, stafilokokus, dan S. typhi penyebab penyakit tifus.
Perlu diketahui, makanan yang dihinggapi kecoa adalah lingkungan yang ideal bagi bakteri-bakteri ini untuk berkembangbiak.
Karenanya kecoak dapat memberikan kontribusi untuk memperburuk kesehatan termasuk terkena penyakit tifus saat mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi.
Oleh karena itu, penting sekali menjaga makanan kita agar tidak dihinggapi oleh kecoa.
Ada banyak cara melindungi makanan dari serangan kecoa ini, seperti menutup dan menyimpan makanan di tempat aman, selalu membersihkan dapur, atau bisa menggunakan obat pembasmi serangga di tempat yang dicurigai sering dihinggapi kecoa.(*)
#gridhealthid #inspiringbetterhealth
Source | : | Mayo Clinic,pestworld.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar