GridHEALTH.id - Masalah malnutrisi atau gizi buruk dan gizi kurang masih menjadi masalah yang serius di Indonesia.
Adapun data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kemenkes RI tahun 2018, menunjukan angka gizi buruk dan gizi kurang di Indonesia sebesar 17,7 % ditahun 2018, setelah sebelumnya berjumlah 19,6 % di tahun 2013.
Meski angka masalah gizi ini dilaporkan menurun, namun angka tersebut dinilai masih cukup tinggi.
Baca Juga: Jelajah Gizi 2019, Makanan Organik; Memengaruhi Kesehatan Kita dan Planet Bumi
Oleh karena itu, penting bagi kita mengetahui perbedaan antara ciri-ciri malnutrisi dan gizi kurang ini.
Agar jika masalah gizi tersebut terjadi dapat ditangani secara cepat dan tepat sehingga terhindar dari komplikasi lain yang lebih serius.
Tidak bisa dipungkiri, masih banyak dari kita yang menganggap malnutrisi dan gizi kurang ini sama.
Padahal gizi buruk tidak selamanya berarti gizi kurang, terdapat perbedaan yang sangat mencolok diantara keduanya.
Baca Juga: Prinsip Healthy Diet Ada Dalam Semangkuk Asinan Bogor, Bisa Penuhi Gizi Harian Kita
Dilansir dari Mayo Clinic, gizi buruk atau malnutrisi merupakan kondisi ketika terjadi ketidakseimbangan nutrisi di dalam tubuh seseorang.
Meski gizi buruk dapat dialami siapa saja di segala usia, namun kebanyakan kasus biasanya terjadi pada anak-anak.
Malnutrisi terbagi menjadi dua kelompok besar kondisi, yakni marasmus dan kwasiorkor.
Penderita marasmus ini ditandai dengan tubuh yang sangat kurus, sehingga tulang-tulangnya sangat menonjol seperti hanya tinggal tulang berbalut kulit saja.
Sedangkan penderita kwasiorkor ditandai dengan perut yang buncit dan kaki yang membengkak, biasanya hal ini disebabkan karena anak kekurangan protein.
Sementara itu, gizi kurang merupakan kondisi saat seseorang tidak mendapatkan zat gizi yang cukup sesuai kebutuhannya.
Ketika tidak mendapatkan asupan gizi yang sesuai usiannya, orang itu akan mengalami masalah kekurangan gizi.
Baca Juga: Bingung Makan Buah Yang Ideal Itu sebelum atau sesudah makan ? Ini Kata Ahli
Kurang gizi ditandai dengan badan yang kurus, karena berat badannya kurang untuk orang seusianya.
Terlepas dari masalah genetik, tubuhnya juga lebih pendek dibanding orang lain seusianya.
Jika masalah kekurangan gizi ini tidak segera diatasi, orang tersebut akan mengalami masalah gizi buruk.
Baca Juga: Kolesterol 'Jahat', Mengapa Tak Boleh Tinggi, Ternyata Ini Alasannya
Itulah perbedaan antara malnutrisi dan gizi kurang yang mesti kitra ketahui, sebab dengan mengetahui hal tersebut kita dapat menanganinya secara cepat dan tepat ketika masalah gizi tersebut terjadi.(*)
#gridhealthid #inspiringbetterhealth
Source | : | Kompas.com,Mayo Clinic |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar