GridHEALTH.id - Sebenarnya kolesterol dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu membangun sel-sel baru agar tubuh bisa tetap berfungsi secara normal.
Baca Juga: Hati-hati, Siapapun Berisiko Derita Kolesterol, Ini Tips Ampuh Menurunkannya
Selain itu, kolesterol juga membantu tubuh memproduksi vitamin D, sejumlah hormon, dan asam empedu untuk mencerna lemak.
Namun, jika kolesterol sudah tinggi kadarnya, hal ini jadi berbalik membahayakan kesehatan. Banyak faktor yang dapat menyebabkan kolesterol tinggi, salah satunya adalah gaya hidup.
Dilansir dari Mayo Clinic, berikut ini adalah hal-hal yang dikategorikan dapat memicu peningkatan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah:
1. Kebiasaan makan yang buruk
Sering makan makanan yang mengandung asam lemak jenuh dan lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol.
Seringnya, orang kurus merasa aman saat makan makanan ini karena mereka merasa berat badannya normal. Akhirnya, mereka makan sesukanya dan tidak membatasi berbagai jenis makanan yang masuk ke tubuhnya.
Walaupun kurus, penting bagi untuk tetap memerhatikan jenis makanan yang dimakan. Pastikan agar selalu makan makanan yang bergizi.
2. Jarang olahraga
Karena sudah memiliki bentuk tubuh yang kurus atau langsing, banyak orang kurus justru merasa tidak perlu olahraga.
Baca Juga: Jangan Sampai Salah! Ternyata Begini Cara Pakai Bantal Leher yang Benar
Padahal, jarang olahraga atau tidak membuat tubuh aktif merupakan salah satu penyebab mengapa orang memiliki kadar kolesterol yang tinggi.
Jarang olahraga dapat membuat kadar kolesterol menumpuk dalam tubuh. Jadi, walaupun bentuk tubuh sudah kurus dan ideal, tetap perlu untuk melakukan olahraga secara teratur, untuk kebugaran dan juga kesehatan tubuh.
3. Sering stres
Ya, stres merupakan salah satu alasan memiliki kadar kolesterol tinggi. Penelitian pun telah menunjukkan bahwa stres yang tinggi dapat mengakibatkan penumpukan glukosa dan asam lemak yang dapat meningkatkan kadar kolesterol.
Oleh karena itu, jangan biarkan tubuh merasa stres terlalu lama. Lakukan hal-hal yang menyenangkan yang membuat stres berkurang.
4. Memiliki penyakit tertentu
Seperti hipertensi atau tekanan darah tinggi, diabetes, kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme), gangguan hati (penyakit liver), dan penyakit ginjal. Mengobati kondisi tersebut dapat membantu menurunkan kadar kolesterol.
5. Kebiasaan merokok
Dalam rokok, ditemukan sebuah zat kimia yang disebut akrolein. Zat ini dapat menghentikan aktivitas HDL atau kolesterol baik untuk mengangkut timbunan lemak dari tubuh menuju hati untuk dibuang. Akibatnya, bisa terjadi penyempitan arteri atau aterosklerosis.
Baca Juga: Selalu Bawa Alat Bantu Pernapasan Setiap Saat, Komedian Ini Meninggal di Malam Takbiran
6. Obesitas
Seseorang dinyatakan mengalami obesitas saat memiliki indeks massa tubuh di atas 30 (kg/m2), sedangkan ukuran lingkar pinggang dikatakan berlebih saat melewati 102 cm pada laki-laki atau 89 cm pada wanita.
Kondisi ini cenderung meningkatkan kadar kolesterol LDL dan trigleserida, serta menurunkan kadar kolesterol HDL.
Baca Juga: UNICEF: 'Mi Instan Sebabkan 40% Anak Dibawah Umur di Asia Alami Malnutrisi'
7. Genetik atau keturunan
Kondisi lain yang dapat meningkatkan kadar kolesterol adalah faktor genetik yang diturunkan dalam keluarga.
Kolesterol tinggi yang disebabkan kondisi genetik (keturunan) disebut dengan familial hypercholesterolaemia (FH). Kadar kolesterol penderitanya akan tetap tinggi, meski telah mengonsumsi makanan sehat.
Satu dari lima ratus orang mewarisi kondisi ini dari orangtua. Selain itu, memiliki keluarga dengan riwayat kolesterol tinggi juga dapat membuat seseorang lebih berisiko memiliki kadar kolesterol tinggi, meskipun bukan dalam bentuk FH.
Source | : | Mayo Clinic,Nakita.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar