GridHEALTH.id - Bisa bikin bodoh, infeksi cacing atau cacingan pada anak menjadi masalah serius yang mesti diperhatikan lebih oleh para orangtua.
Sebab cacingan ini biasanya memunculkan gejala yang membuat otak dan otot anak menjadi tidak berkembang sempurna.
Baca Juga: Cacingan Bisa Buat Anak Kurang Gizi Yang Menyebabkan Stunting
Adapun gejala yang sering muncul berupa sakit perut, diare, mual, muntah, kelelahan, penurunan berat badan, dan nafsu makan berkurang.
Terkait gejala nafsu makan berkurang, inilah yang membuat anak yang terkena cacingan bisa kekurangan nutrisi yang berpeluang menjadikannya bodoh.
Selain itu, saat cacing berada dalam usus manusia juga, mereka akan berkembang biak, membentuk koloni dan menyerap habis sari-sari makanan.
Cacing tersebut akan mencuri berbagai zat gizi, termasuk protein untuk membangun otak.
Baca Juga: Tak Heran Melly Goeslaw Murka, Ternyata Body Shaming Berdampak Fatal!
Dilansir dari Kompas.com, menurut dr Handrawan Nadesul, pengamat masalah kesehatan, Setiap satu cacing gelang yang ada pada tubuh memakan 0,14 gram karbohidrat dan 0,035 protein per hari.
Untuk cacing cambuk menghabiskan 0,005 milimeter darah per hari dan cacing tambang minum 0,2 milimeter darah per hari.
Sebagai gambaran, seekor cacing gelang betina dewasa bisa menghasilkan 200.000 telur setiap hari.
Bila di dalam perut ada tiga ekor saja, dalam sehari mereka sanggup memproduksi 600.000 telur.
Baik berkurangnya zat gizi maupun darah, keduanya berdampak pada tingkat kecerdasan, selain berujung anemia.
Baca Juga: Test Pack Bisa Keliru? Padahal Kita yang Tak Tahu Cara Pakai dan Membacanya
Anemia akan menurunkan prestasi belajar dan produktivitas. Menurut penelitian, anak yang kehilangan protein akibat cacing tingkat kecerdasannya bisa menurun hingga 2 digit.
Tak kurang gawat, anemia kronis bisa mengganggu daya tahan tubuh anak usia di bawah lima tahun (balita) sehingga cacingan bisa menyebabkan penyakit lain yang akan mengganggu tumbuh kembangnya.
Oleh karena itu penting sekali bagi setiap orangtua untuk memeriksakan anaknya agar tidak terjangkit masalah cacingan ini.
Sebab meski terlihat mudah diantisipasi, nyatanya Indonesia termasuk dalam sepuluh besar negara yang memerlukan penanganan khusus terhadap cacingan.
Pada tahun 2016 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa 55 juta anak di Indonesia masih membutuhkan tindakan pencegahan cacingan yang membuatnya berada pada urutan ketiga, setelah India dan Nigeria dalam ranking memalukan ini.
Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2017 tentang Penanggulangan Cacingan juga menyebutkan, prevalensi cacingan di Indonesia bervariasi antara 2,5 % hingga 62 %.
Jumlah ini meningkat bila prevalensi cacingan dihitung pada anak usia sekolah, yakni menjadi 80 %.
Baca Juga: Tak Disangka, 4 Jenis Makanan Sehat Bisa Mengusir Cacing Secara Alami
Tentunya angka tersebut wajib kita turubkan agar generasi bangsa Indonesia bisa terhindar dari kebodohan akibat penyakit cacingan ini.(*)
#gridhealthid #inspiringbetterhealth
Source | : | Kompas.com,WHO,depkes.go.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar