Percaya? Itu semua diserhakan kembali kepada masing-masing individu.
Namun satu hal yang perlu kita catat di sini, seorang janda karena ditinggal meninggal atau cerai, setidaknya sudah tahu apa yang disukai pria, dan bagaimana menjalankan rumah tangga yang dinahkodai pria.
Baca Juga: Seorang Gubernur Dibully Warganet Setelah Terinveksi Cacar Air, Dirinya Dikenal Anti-Vaksin
Sebuah studi yang dilakukan untuk mengetahui efek fisik dan psikologis dari janda melakukan penelitian terhadap janda usia 45 hingga 55 tahun.
Penelitian ini terus memantau dua kelompok janda selama lima tahun lamanya.
Melansir sciencedirect.com, analisis menggunakan desain di mana wanita yang pasangannya meninggal selama studi (N = 76) dibandingkan dengan kontrol menikah yang serasi usia (N = 1625).
Dalam penelitian tersebut kepada dua kelompok janda, dua pertanyaan berikut diajukan:
(1) Apa dampak fisik dan psikologis dari janda? dan (2) Apa pengaruh janda pada faktor-faktor sosial ekonomi, dukungan sosial dan perilaku kesehatan?
Hasilnya, setelah kematian pasangannya, persentase janda yang melaporkan gejala psikologis meningkat.
Para janda tidak melaporkan tingkat gejala fisik yang lebih tinggi atau penurunan kesehatan.
Janda memiliki tingkat pemanfaatan layanan kesehatan yang lebih tinggi, khususnya, menggunakan obat yang diresepkan, yang sebagian karena alasan kesehatan mental.
Tidak ada bukti perubahan perilaku kesehatan di antara para janda, tetapi dukungan sosial meningkat setelah janda dan lebih banyak janda melaporkan penurunan pendapatan.
Lainnya, status janda mungkin tidak berdampak buruk bagi kesehatan fisik wanita.(*)
Baca Juga: Risikonya bukan Main, Ini Alasan Kenapa Cacar Air Tidak Boleh Digaruk
Source | : | ncbi.nlm.nih.gov,sciencedirect.com |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar