Stroke Pada Anak Bisa Terjadi, Ini Gejala Yang Mesti Orangtua Ketahui

GridHEALTH.id - Stroke ternyata dapat dialami oleh anak-anak, tidak hanya orang dewasa.

Sama halnya stroke lainnya, stroke pada anak juga mesti mendapatkan perawatan sesegera mungkin karena bisa berakibat fatal seperti kecacatan sampai kematian.

Melansir dari laman Better Health Channel, walaupun stroke pada anak sampai saat ini belum diketahui penyebab pastinya.

Baca Juga: Sudah Fisiknya Lebih Rentan, Ternyata Risiko Stroke Pada Wanita Dua Kali Lipat dari Pria!

Tapi diperkirakan stroke pada anak ini disebabkan oleh masalah pembuluh darah pada otak, sedangkan seperempatnya disebabkan oleh gumpalan yang berasal dari jantung.

Adapun stroke pada anak ini dikategorikan menjadi dua, yakni stroke iskemik dan stroke hemoraganik.

Stroke iskemik sendiri merupakan stroke yang disebabkan oleh pembuluh darah yang tersumbat.

Sedangkan stroke hemoraganik adalah stroke yang disebabkan oleh pendarahan pada otak.

Baca Juga: Bayi Ajaib dan Rakus, Mampu Menghabiskan 200ml Susu Sekali Minum! Lahir dengan Berat 4,5Kg

Meski stroke pada anak cenderung lebih mudah disembuhkan daripada orang dewasa karena otak anak masih berkembang.

Risiko stroke sangat tinggi terjadi pada usia di bawah satu tahun dan merupakan satu dari 10 penyebab utama kematian pada anak-anak.

Oleh karena itu, penting bagi kita mendiagnosis stroke sejak awal dengan mengetahui gejala-gejala stroke pada anak.

Baca Juga: Pipi Bayi Merah Seperti Ini Bisa Jadi Dia Terkana Penyakit Turunan Keluarga, Dermatitis Atopik Tak Bisa Disembuhkan Tapi Dapat Dikendalikan

Perlu diketahui, gejala-gejala stroke anak bergantung pada usia dan penyebab stroke.

Pada bayi yang baru lahir, gejala bisa berupa kejang-kejang, kantuk berlebih, dan kecenderungan hanya menggunakan satu sisi tubuh.

Sementara itu gejala stroke pada anak sebenarnya hampir mirip dengan orang dewasa, diantaranya seperti.

- Sakit kepala parah, kemungkinan diikuti muntah-muntah.

- Gangguan pada penglihatan atau menggerakan mata.

Baca Juga: Lihat, Apa yang Dilakukan Jan Ethes Sebelum Bertemu La Lembah Manah Ini Patut Ditiru

- Lembah atau mati rasa pada salah satu sisi tubuh atau wajah.

- Pusing atau bingung tiba-tiba.

- Gangguan dalam berjalan atau kehilangan keseimbangan atau koordinasi.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

Salam sehat. Siapa sangka, kebiasaan anak minum susu sambil tiduran ternyata dapat menyebabkan infeksi telinga tengah atau otitis media. Pasalnya saat minum sambil tiduran, membuat bakteri di tenggorokan lebih cepat terdorong ke saluran eustachius yang berakhir di bagian tengah telinga. Jika saluran eustachius tersebut tersumbat dapat menyebabkan banyak bakteri menumpuk. Akibatnya tekanan di telinga menjadi meningkat dan dapat menyebabkan infeksi. Terlebih lagi bagi bayi dan balita yang memiliki saluran eustachius lebih sempit dan horizontal, ketimbang orang dewasa. Baca selengkapnya di health.grid.id atau klik link di bio #gridhealthid #inspiringbetterhealth #bayi #balita #kesehatananak #minumsusu #susubotol #infeksitelinga #kebiasaanburuk #otitismedia #gridnetworkjuara

A post shared by GridHEALTH (@gridhealth_id) on Oct 11, 2019 at 10:05pm PDT

- Gangguan dalam melihat.

- Gangguan dalam berbicara atau memahami kata dan kalimat.

Baca Juga: Diet 80-20 Diduga Bakal Populer di Tahun Depan Karena Bisa Makan Enak Sekaligus Turunkan Berat Badan!

- Rasa kantuk atau kehilangan kesadaran.

- Kejang-kejang atau kelumpuhan pada salah satu bagian tubuh.

Nah, itulah beberapa gejala stroke pada anak yang mesti diketahui. Jika anak disekitar kita mengalami gejala tersebut sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter terkait.(*)

#gridhealthid #inspiringbetterhealth

PROMOTED CONTENT