GridHEALTH.id – Raffi Ahmad beserta keluarganya memang sedang berlibur ke berbagai negara.
Sementara sang adik, Syahnaz Sadiqah tengah hamil besar dan tak berani mengambil resiko untuk ikut jalan-jalan.
Kesedihan Syahnaz semakin lengkap saat beberapa keluarganya akan menyusul Raffi berlibur dan sang suami Jeje harus ke London.
"Besok pada pergi ke Singapura nyusulin Aa Raffi sama Mba Gigi. Teteh, anak-anak. Mamah tadinya juga mau ikut tapi aku udah mau pasang muka mewek duluan jadi mama enggak ikut," ungkapnya, dilansir dari Grid.ID.
Baca Juga: Minta Doa Kesembuhan Anak Semata Wayangnya, Annisa Pohan Ikut Terkapar Lemah: 'Menunggumu AHY'
Ia mengungkapkan bahwa semua orang terdekatnya telah sibuk dengan urusan masing-masing dan meninggalkannya saat usia kandunganya menuju proses persalinan.
"Jadi semua orang itu pada pergi, iya kenapa sih pade perginya bukan pas aku lagi empat bulan hamil pas masih aman-aman saja buat aku berpergian," ucapnya.
Dengan kondisinya yang sekarang, akhirnya ia harus pasrah dan bersabar.
"Pas udah kek gini kan aku udah ga berdaya, makudnya takut juga ya bela-belain traveling konyol banget kalau sampai ada yang kenapa-napa," tuturnya.
Kendati demikian, kesedihannya itu semakin lengkap saat sang suami juga meningalkannya dalam urusan pekerjaan.
"Iya yang satu traveling, kakak nyusul, ini suami juga pergi, semua ini bulan-bulan pergi ya udahlah tapikan ini juga demi menjaga," tandasnya.
Dengan kondisi tersebut, akhirnya hanya mama Amy yang membatalkan untuk ikut berlibur.
Sang ibunda memiih membatalkan berlibur demi menemani sang buah hati menanti proses persalinan.
Sebaiknya, tak perlu bersedih, keputusan Syahnaz untuk tidak ikut bepergian sudah benar.
Pasalnya, kehamilan Syahnaz saat ini sudah memasuki tahap trimester ketiga.
American College of Obstetricians and Gynecologists mengatakan waktu paling aman bagi seorang wanita hamil untuk bepergian adalah pada trimester kedua kehamilannya, dari 14 hingga 28 minggu.
Selama trimester ketiga (25 hingga 40 minggu), banyak penyedia layanan kesehatan dan bidan menyarankan untuk tetap berada dalam radius 300 mil dari rumah karena potensi masalah seperti tekanan darah tinggi, flebitis, dan persalinan yang tidak benar atau prematur.
Umumnya, ibu hamil tidak diperbolehkan bepergian dengan pesawat setelah 36 minggu untuk perjalanan domestik, dan setelah 28 hingga 35 minggu untuk perjalanan internasional.
Menurut CDC, ibu hamil dengan kondisi berikut mungkin disarankan untuk tidak bepergian ke negara-negara yang membutuhkan vaksin pra-perjalanan.
- Riwayat keguguran
- Inkompetensi serviks
- Riwayat kehamilan ektopik
- Riwayat persalinan prematur atau ketuban pecah dini
- Riwayat kelainan plasenta maupun saat ini
- Keguguran atau perdarahan organ intim kewanitaan yang terancam selama kehamilan
- Kehamilan kembar
- Riwayat toksemia, tekanan darah tinggi, atau diabetes
- Riwayat infertilitas atau kesulitan hamil
- Kehamilan untuk pertama kalinya di atas usia 35 tahun
- Penyakit katup jantung atau gagal jantung kongestif
- Riwayat gumpalan darah
- Anemia berat
- Masalah sistem organ kronis yang perlu diobati.
Keputusan apakah akan bepergian dan seberapa jauh untuk bepergian setiap saat selama kehamilan harus merupakan keputusan bersama antara ibu hamil dan penyedia layanan kesehatan atau bidan. (*)
(Deva Norita Putri)
Source | : | CDC,Grid.ID,acog.org |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | GridHEALTH |
Komentar