GridHEALTH.id - Wanita mana sih yang sudi memilih pasangan yang loyo di ranjang.
Tapi memang untuk mengetahui seorang pria kekar atau perkasa atau tidaknya di atas ranjang sulit, jika belum berstatus suami istri.
Dilihat dari kekar tidak badannya?
Belum tentu. Sekekar dan seatletis apapun badannya, di atas ranjang belum tentu alat vitalnya kekar.
Nah, ini menjadi masalah besar bagi setiap pernikahan.
Tapi jangan pusing, apalagi sampai mau mencoba "test drive" sebelum sah menikah di depan penghulu dan wali nikah. Untuk mengetahui seorang pria impoten atau tidak, lihat saja kakinya.
Ini bukan fake, hox, juga mitos, lo. Ini benar-benar ilmiah.
Menurut Harvard Medical School dan sudah dipublikasikan pada American Journal of Epidemology, pria yang mengalami restless leg syndrome atau sindrom kaki gelisah punya potensi besar menderita disfungsi ereksi.
Baca Juga: Artis Tren Pamer Saldo Rekening, Tanda Narsistik? Ini Kata Dokter
Penelitian akan hal ini dilakukan pada 11 ribu pria yang mempunyai riwayat sindrom kaki gelisah dan dari hasil penelitian tersebut membuktikan jika 20% dari pria tersebut memang positif mengalami impotensi atau disfungsi ereksi.
Penyebab impotensi yang terjadi pada penderita sindrom kaki gelisah ini disebabkan karena kurangnya hormon dopamine dalam tubuh yang juga bisa menyebabkan skizofrenia.
Hormon dopamine ini merupakan neurotransmitter penting yang membuat alat vital pria bisa mengalami ereksi.
Sehingga kurangnya kadar hormon dopamin dalam tubuh tersebutlah yang kemudian menyebabkan impoten pada pria.
Restless Legs Syndrome (RLS) ini merupakan gangguan saraf yang ditandai adanya sensasi tidak nyaman seperti berdenyut, nyeri karena tertarik dan geli.
Baca Juga: Sudah Fisiknya Lebih Rentan, Ternyata Risiko Stroke Pada Wanita Dua Kali Lipat dari Pria!
Biasanya hal ini terjadi pada malam hari ketika sedang bersantai, dan gejalanya seperti ada yang menjalar pada kaki sehingga menyebabkan artikel selengkapnya KLIK DI SINI(*)
Source | : | GridHealth.ID |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar