Kemudian, setiap ibu dari anak-anak tersebut diminta untuk menyelesaikan survei mengenai apakah mereka mengalami flu atau demam selama kehamilan dan apakah mereka mengambil obat untuk mengobati penyakit mereka.
Kajian menunjukkan, flu selama kehamilan tidak terkait dengan risiko perkembangan anak dengan autisme atau keterlambatan perkembangan lainnya.
Sedangkan demam di saat hamil meningkatkan risiko autisme 2,12 kali dan 2,5 kali keterlambatan perkembangan, dibandingkan dengan ibu yang saat hamil tidak mengalami demam.
Namun, risiko autisme pada anak-anak dari ibu yang mengonsumsi obat demam tidak lebih tinggi dibandingkan anak yang ibunya tidak mengalami demam.
Penelitian sebelumnya juga mengungkapkan bahwa ibu yang mengalami obesitas atau diabetes memiliki risiko yang relatif lebih tinggi memiliki anak penyandang autis.
Profesor Irva Hertz-Picciotto, peneliti utama dari CHARGE, menjelaskan bahwa demam disebabkan oleh peradangan akut yang pada jangka pendek dapat mendorong sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap infeksi atau cedera.
Peradangan kronis dapat merusak jaringan sehat. Kondisi ini umumnya terjadi pada pada ibu dengan kelainan metabolik seperti diabetes dan obesitas.
Source | : | Nakita.id,Cleveland Clinic,Kompas Health |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar