GridHEALTH.id - Demam bisa menjadi penanda kehamilan karena ketika seorang wanita hamil, volume darah tubuh meningkat. Memiliki lebih banyak darah dapat membuat seseorang merasa lebih hangat dan bahkan lebih banyak berkeringat.
Baca Juga: Studi: Demam di Saat Hamil Ternyata Berisiko Lahirkan Anak Autisme
Sekitar 6 minggu kehamilan, volume darah dalam tubuh telah meningkat. Darah ekstra membantu plasenta berkembang, dan ini sangat penting dalam memastikan suplai darah yang terpisah untuk janin dan memberinya nutrisi.
Pada minggu ke 16 kehamilan, aliran plasma darah ke ginjal meningkat hingga 75% dan terus meningkat hingga kehamilan mencapai masa penuh.
Aliran darah ekstra ini berarti bahwa metabolisme mempercepat, menciptakan lebih banyak panas tubuh. Karena alasan ini, seorang wanita cenderung merasa lebih hangat selama kehamilan.
Tubuh mengalami banyak perubahan lain selama kehamilan. Kadar hormon berfluktuasi, rahim mengembang untuk memberi ruang bagi bayi yang sedang tumbuh, dan organ yang sama sekali baru, plasenta, tumbuh untuk menopang janin.
Gejala kehamilan terjadi karena perubahan ini, meskipun tidak semua orang mengalami gejala yang sama. Beberapa wanita hampir tidak melihat gejala apa pun.
Satu-satunya cara untuk memastikan kehamilan adalah dengan melakukan tes kehamilan melalui alat yang dapat dibeli bebas.
Sebagian besar tes kehamilan mengklaim hingga 99% sumber yang akurat, meskipun akurasi tergantung pada banyak faktor, seperti waktu dan mengikuti instruksi dengan benar.
Setelah seorang wanita hamil, tingkat hormon hCG mulai meningkat. Jika seseorang mengambil tes terlalu dini, levelnya mungkin belum terdeteksi.
Untuk meningkatkan keakuratan tes kehamilan, tunggu sampai setelah periode yang tidak terjawab dan ikuti tes di pagi hari, ketika urine kurang encer.
Banyak toko, apotek, dan kantor dokter menawarkan tes kehamilan. Dokter juga dapat memastikan kehamilan dengan pemindaian ultrasound.
Merasa hangat atau sesekali memerah panas bisa menjadi tanda awal kehamilan. Siapa pun yang menduga bahwa mereka sedang hamil harus mengikuti tes atau pergi ke dokter.
Merasa demam bisa merupakan hasil reguler dari perubahan selama kehamilan. Namun, seorang wanita hamil dengan suhu 38 derajat Celcius atau lebih tinggi harus menghubungi dokter, yang dapat memeriksa penyebab yang mendasarinya dan memantau kesehatan janin. Ini sangat penting jika demam menyertai gejala penyakit lainnya.
Mengalami demam selama kehamilan dapat membahayakan janin. Dengan evaluasi medis, profesional kesehatan dapat menentukan tingkat risiko pada ibu dan janin. (*)
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar