GridHEALTH.id - Siapa yang tidak ingat dengan pemilik wajah oriental yang cantik ini.
Besar di dunia tarik suara dalam Trio Kwek Kwek, lalau lanjut ke dunia peran, kini dirinya hilang bak ditelan bumi.
Baca Juga: Lelah Menjomblo Selama 56 Tahun, Pria Asal Bekasi Ini Pilih Gantung Diri karena Depresi
Penyanyi pemilik nama lengkap Leony Vitria Hartanti ini, kariernya sebagai penyanyi lagu anak-anak tahun 90-an saat itu melejit.
Namun, Leony sempat mengalami pasang surut dalam kariernya, hingga akhirnya memilih seni peran.
Salah satu sinetron terkenal yang dibintanginya bersama Joshua Suherman berjudul 'Anak Ajaib'.
Pilihannya untuk terjun ke sinetron pun membuat namanya semakin terkenal dan diingat orang.
Bermula dari situ, Leony menjadi banjir tawaran main di sejumlah sinetron dari FTV hingga film.
Tapi lambat laun, dari tahun ke tahun namanya kian meredup hingga 2011 beralih menjadi seorang presenter televisi.
Setelah itu Leony tidak lagi muncul dan berkegiatan di dunia hiburan Indonesia hingga saat ini.
Setelah 18 tahun berlalu sejak sinetron Anak Ajaib, kini Leony sudah menjalani kehidupan barunya.
Dilihat dari akun Instagram @leonyvh, ia lebih sering melakukan perjalanan kuliner berbagai tempat dan daerah.
Potret kulinernya pun selalu ia unggah ke Instagram yang membuat orang tergiur setiap kali melihat posting-annya.
Ia pun menunjukan usaha kulinernnya yang mengolah petai menjadi masakan yang super enak.
Tak heran kalau Leony sekarang lebih berisi dan chubby, karena doyan sekali mencoba makanan.
Namun, kehidupan barunya ini nampak membuat Leony lebih menikmati dan menjalaninya dengan kebahagiaan.
Buktinya walau usianya sudah 30 tahun, Leony masih tampak cantik dan lebih muda 5 tahun.
Apakah hal itu karena bisnisnya atau karena petai?
Ternyata bisa jadi karena petai yang menjadi komoditi bisnisnya.
Asal tahu saja, petai kaya akan kandungan gizi.
Petai setidaknya memiliki 31 zat gizi yang bermanfaat untuk kesehatan manusia.
Petai, melansir healthbenefitstimes.com, mengandung; Iron, Fe 3.4 mg (42.50%), vitamin C (Ascorbic acid) 32.7 mg (36.33%), protein 10 g (20.00%), vitamin B2 (Riboflavin) 0.2 mg (15.38%), carbohydrate 16.9 g (13.00%), calcium, Ca 126 mg (12.60%), vitamin B1 (Thiamin) 0.15 mg (12.50%), potassium, K 376 mg (8.00%), total Fat (lipid) 1.8 g (5.14%), vitamin B3 (Niacin) 0.5 mg (3.13%), total dietary Fiber 1 g (2.63%), sodium, Na 11 mg (0.73%), phosphorus, P 3 mg (0.43%).
Baca Juga: MSG Ternyata Dubutuhkan Tubuh, Selama ini Kita Telah Salah Sangka Kepada Micin
Tak heran karenanya, petai mempunyai manfat kesehatan yang cukup banyak bagi manusia.
Berikut 23 manfaat petai bagi kesehatan manusia;
1. Depresi
Sesuai dengan penelitian saat ini yang dilakukan oleh MIND di antara individu yang berjuang dengan gangguan depresi, banyak yang merasa jauh lebih baik setelah mengonsumsi petai.
Itu karena petai memasukkan triptofan, sejenis protein yang diubah tubuh menjadi serotonin, yang diketahui menyebabkan Anda rileks, meningkatkan suasana hati dan biasanya membuat kita merasa lebih nyaman.
2. PMS (sindrom pramenstruasi)
Petai dipercaya mampu mengatasi PMS pada wanita.
3. Anemia
Kaya akan zat besi, petai dapat dengan mudah mendorong pembuatan hemoglobin dalam darah dan dengan demikian membantu dalam kasus anemia.
Baca Juga: Agnes Mo Pernah Digosipkan Mengidap Penyakit Seribu Wajah, Penyakit Apakah Ini?
4. Tekanan Darah Tinggi
Petai kaya kalium rendah garam. Ini baik sekali untuk mentsbilkan juga menurunkan tekanan darah.
Malah konon kabarnya administrasi Makanan dan Obat-obatan AS baru-baru ini mengizinkan industri petai untuk membuat klaim resmi atas kemampuan petai untuk mencegah tingkat tekanan darah dan juga stroke jantung.
5. Kekuatan Otak
Penelitian telah mengungkapkan bahwa makanan mengandung potasium, seperti halnya petai membuat anak lebih waspada dan juga meningkatkan daya ingat.
6. Sembelit
Kaya dengan serat, petai membantu memulihkan aksi usus normal, membantu mengatasi masalah sembelit tanpa menggunakan obat pencahar.
7. Mabuk
Salah satu metode paling cepat untuk mengobati mabuk adalah membuat milkshake petai, yang dimaniskan bersama madu.
Petai menenangkan perut dan, dengan bantuan madu, menumpuk kadar gula darah yang habis, sementara susu menenangkan dan melembabkan kembali seluruh tubuh.
8. Mulas
Petai memiliki efek antasida alami di dalam tubuh, jadi ketika Anda memiliki masalah dengan mulas, cobalah untuk mengonsumsi petai untuk menenangkan lega.
9. Penyakit Pagi
Makan petai di sela waktu makan membuat kadar glukosa darah naik dan mencegah mual di pagi hari pada wanita.
10. Gigitan nyamuk
Sebelum menggunakan krim gigitan serangga, cobalah memijat bagian yang sakit menggunakan bagian dalam kulit petai.
Sangat efektif untuk mengurangi pembengkakan dan ketidaknyamanan.
Baca Juga: Hanya Sedikit yang Mengakuinya, Kenali Penyebab Disfungsi Seksual Wanita
11. Saraf
Petai memiliki kadar vitamin B yang tinggi yang membantu melemaskan sistem saraf pusat.
12. Kegemukan
Studi di Institut Psikologi di Austria memeriksa 5.000 orang di rumah sakit, para ilmuwan menemukan bahwa kelebihan berat badan lebih rentan terhadap pekerjaan berat.
Laporan tersebut menetapkan bahwa, untuk mencegah keinginan makanan yang disebabkan oleh kepanikan, kita harus mengelola kadar glukosa darah kita dengan mengonsumsi makanan berkarbohidrat tinggi setiap 2 jam untuk mempertahankan tingkat yang konstan.
Petai pilihan yang tepat.
13. Gangguan usus
Petai digunakan sebagai makanan untuk gangguan usus karena teksturnya yang lembut dan halus. Ini satu-satunya buah mentah yang dapat dikonsumsi tanpa kesulitan dalam kasus jangka panjang.
Selain itu, ia menetralkan tingkat keasaman dan mengurangi iritasi dengan melapisi lapisan perut.
Baca Juga: Ingin Tidur Nyenyak Malam Hari dan Bagun Pagi Segar Bugar? Mandilah Sebelum Tidur
14. Kontrol suhu
Sejumlah budaya lain mengamati petai seperti kacang "dingin" yang dapat mengurangi suhu emosi dan fisik wanita hamil.
Di Belanda, sebagai contoh, wanita hamil mengonsumsi petai untuk memastikan bayi mereka dilahirkan dengan suhu dingin.
15. Merokok
Petai juga dapat membantu individu yang berusaha berhenti merokok.
B6, B12 yang mereka sertakan, bersama dengan kalium dan magnesium yang ada di dalamnya, membantu tubuh mengatasi hasil penghentian nikotin.
16. Stres
Kalium adalah mineral penting, yang akan membantu menstabilkan detak jantung, mengirim oksigen ke otak dan juga mengelola keseimbangan air tubuh manusia.
Ketika kita cemas, laju metabolisme kita meningkat, karenanya menurunkan kadar kalium kita.
Ini dapat diseimbangkan kembali dengan bantuan camilan petai karena memiliki kalium tinggi.
17. Stroke
Menurut penelitian melalui New England Journal of Medicine menemukan bahwa setiap hari praktik mengonsumsi petai mampu mencegah kematian akibat stroke hingga 40%.
18. Kutil
Kutil dapat dihancurkan oleh petai. Cukup letakan petai di atas kutil. lalu diplester dna tunggu hingga kutil kering dan terkelupas.
19. Mata sehat dan tingkatkan konsentrasi
Petai kaya vitamin A pada 200 IU per 100 mg. Seperti diketahui, vitamin A sangat terapi untuk mempertahankan kornea sehat.
Potasium dalam pisang juga dapat meningkatkan konsentrasi dan juga kemampuan otak sehingga hebat untuk membantu mereka yang kesulitan belajar.
20. Memperbaiki pencernaan
Serat juga ditemukan di banyak petai. Serat atau bahkan serat berguna membantu pencernaan makanan. Bagi siapa saja yang sering mengalami masalah pencernaan seperti sembelit, mengkonsumsi petai dapat membantu mengurangi penderitaan.
Pun petai memiliki efek antasid di dalam tubuh.
21. Bisul
Buah khusus ini dapat mengurangi efek keasaman dan juga mengurangi iritasi.
22. Mabuk
Petai dikombinasikan dengan madu dan susu, milkshake khusus ini dianggap dapat membantu mengurangi mabuk yang dialami seseorang karena ramuan ini dapat dengan mudah meningkatkan kadar glukosa darah.
Ssementara susu sangat baik untuk menenangkan serta memperbaiki kembali tingkat cairan di dalam tubuh.
23. Seasonal Affective Disorder (SAD)
Ini adalah sebuah penyakit emosional. bisa diatasi dengan petai yang bisa menjauhkan kita dari stres, depresi.(*)
Source | : | sajiansedap.com,healthbenefitstimes.com |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar