Kembali mengenai pengobatan tradisional terapi Al-fasdhu tadi, menurut dr. Ady Iswadi Thomas, MARS, selaku Kepala Sub Direktorat Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris Kemenkes, yang perlu disikapi dan diatur bahwa jenis pelayanan kesehatan tradisional empiris semacam ini ternyata sudah melebihi kewenangannya, (7/11/2019).
Baca Juga: Ini Alasan Kenapa Risiko Operasi Sesar Meningkat Pada Ibu 35 Tahun ke Atas
Hal ini dikarenakan untuk tindakan penyayatan atau bedah hanya boleh dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten.
Artinya, praktik pelayanan kesehatan tradisional empiris yang dilakukan oleh penyehat tradisional harus dilakukan secara aman, memberikan manfaat dan tidak boleh melakukan tindakan invasif.
Selanjutnya untuk menyikapi praktik penyehat tradisional Al Fashdu, Kementerian Kesehatan akan melakukan penelaahan dan pengkajian lebih lanjut dengan stakeholders terkait mengenai metode pengobatan Al Fashdu ini.
Baca Juga: Jangan Heran, Bra yang Tidak Pas Ternyata Bisa Bikin Sakit Kepala
Meski terapi Al-fashdu adalah terapi klasik yang tergolong aman, namun jika dilakukan dengan bukan ahlinya tentu akan sangat berisiko.
Untuk itu, selalu berhati-hati jika ingin melakukan pengobatan alternatif.(*)
#gridhealthid #inspiringbetterhealth
Source | : | WebMD,Sehatnegeriku.kemkes.go.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar