"Yang pertama ini adalah area yang tidak mendapat banyak sinar matahari di kebanyakan orang jadi responsnya tidak seperti area tubuh lain saat terpapar sengatan matahari. Kedua, area itu sangat sensitif jadi akan lebih mudah untuk terbakar dan itu sangat tidak nyaman," kata Fenton.
Fenton berkata jika mereka tetap bersikeras menjemur alat kelamin di bawah sinar matahari, peluang untuk mengalami sengatan dan penyakit-penyakit yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.
"Ada beberapa bukti menunjukkan alat kelamin lebih rentan mengalami kanker kulit. Kanker kulit yang berkembang di area ini mungkin akan lebih sulit dideteksi karena orang tidak secara teratur melihat organ vital mereka," pungkas Fenton.
Dikutip dari Health, perineum sunning merupakan praktik Tao kuno yang berasal dari Timur Jauh (Far East).
Ahli hubungan dan seks Alila Grace mengatakan perineum sunning dapat memiliki banyak manfaat bagi seksualitas. Menurut Grace, berjemur di bawah terik matahari dapat memberikan energi pada vagina.
"Ini sangat menyegarkan dan merangsang energi seksual," ucap Grace.
Baca Juga: Terapi Jeruk Nipis Selain Untuk Kecantikan Kulit, Ternyata Juga Bermanfaat Untuk Otak dan Mata
Namun, kegiatan ini juga mengundang kontroversi lantaran belum terbukti secara ilmiah.
Source | : | detik.com,CBS News,Insider |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar