GridHEALTH.id - Sering alami batuk berulang yang tak kunjung sembuh?
Sudah minum obat tapi tetap sama saja ?
Bisa jadi itu tanda dari alergi batuk yang kita miliki sendiri.
Ya, perlu diketahui tidak semua batuk selalu menandakan adanya suatu penyakit atau gangguan virus di kerongkongan kita.
Tapi ternyata batuk juga bisa bersumber dari alergi yang dimiliki.
Baca Juga: Kecanduan Main Game dan Mudah Marah, 'Fix' Alami Gangguan Mental
Pasalnya alergi bisa memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan membuatnya bereaksi lebih seperti batuk ini.
Menurut American College of Allergy, Asthma & Immunology, jika seseorang sering batuk kering tapi tidak ada virus penyebabnya, bisa jadi pemicu utamanya yaitu alergi.
Batuk alergi ini tidak seperti batuk atau pilek biasa yang bisa sembuh hanya dalam waktu tiga hingga tujuh hari saja.
Batuk alergi dapat berlangsung selama lebih dari tiga minggu bahkan hingga berbulan-bulan.
Jika batuk diakibatkan oleh adanya alergi, mungkin yang harus diperhatikan batuk terjadi selama beberapa musim, atau di beberapa lingkungan.
Batuk alergi ini tidak diketahui dengan jelas penyebab utamanya apa, karena pada setiap orang reaksi terhadap alergen (pencetus alergi) pasti berbeda.
Beberapa penelitian menyebutkan alergi yang dapat menyebabkan batuk ini dapat disebabkan oleh debu, udara, bulu hewan peliharaan, serbuk sari, jamur, atau alergen umum lainnya.
Baca Juga: Penderita Gangguan Mental Bisa Brobat Gratis dengan BPJS Kesehatan, Ini Caranya
Batuk ini akan terasa semakin gatal saat kita berada dalam posisi berbaring, duduk, bahkan di saat malah hari.
Melansir dari WebMD, beberapa perawatan untuk mengurangi batuk akibat alergi, yaitu dengan cara:
1. Tetap terhidrasi
Saat batuk terjadi sekresi yang kuat di bagian belakang tenggorokan sehingga perlu air untuk meminimalisirnya.
Baca Juga: Sudah Nyalakan Alarm tapi Masih Sulit Bangun Pagi? Inilah 9 Cara Mudah yang Bisa Dilakukan
"Minum cairan membantu menipiskan lendir di bagian tenggorokan," kata Kenneth DeVault, MD, profesor kedokteran di Mayo Clinic.
Minum air putih juga membantu menjaga selaput lendir tetap lembap, bahkan membantu di musim dingin, ketika udara di sekitar rumah cenderung kering.
2. Cobalah tablet hisap dan minuman hangat
Cobalah untuk minum tablet hidap mentol, hal ini dapat mematikan bagian belakang tenggorokan, dan itu akan cenderung mengurangi refleks batuk.
Minum teh hangat dengan madu juga bisa menenangkan tenggorokan.
"Ada beberapa bukti klinis untuk mendukung strategi ini," ujar Mark Yoder, MD, asisten profesor kedokteran, perawatan paru dan kritis di Rush University Medical Center, Chicago.
3. Mandi air hangat dan gunakan pelembap ruangan
Mandi air panas dapat membantu batuk dengan melonggarkan saluran di hidung dan tenggorokan.
Baca Juga: Berita Kesehatan Terapi Jeruk Nipis; Ketimbang Kecap Manis, Dicampur Madu Lebih Mujarab Atasi Batuk
Menghirup uap panas dari air hangat saat mandi juga dapat membantu meredakan batuk tidak hanya karena pilek, tetapi juga dari alergi.
Pengunaan humidifier atau pelembap ruangan dapat menjadi kunci yang baik untuk mengusir batuk alergi yang mengganggu.
Namun Robert Naclerio, MD, kepala otolaringologi di University of Chicago menyatakan kelemahan humidifier ini harus selalu dibersihkan secara rutin agar memompa jamur yang dapat bersarang di dalamnya.
4. Hindari asap dan pewangi
Parfum dan pewangi ruangan kamar memang memberi kesan ruangan menjadi wangi dan bersih.
Namun kedua benda ini ternyata memicu batuk alergi timbul kembali.
Selain itu, asap rokok, asap kendaraan, atau asap pembakaran makanan seperti sate dan steak di udara terbuka pun memicu batuk alergi menjadi tambah parah.
Baca Juga: Nagita Slavina Rogoh Kocek Sejuta Cuma Untuk Satu Buah Melon, Raffi Ahmad; Benar-benar Sultan
Bagi penderita batuk akibat alergi, sepertinya asap dan pewangi ini harus dihindari, apalagi di saat menjelang tidur atau bangun tidur.
Udara dingin yang bercampur dengan asap dan pewangi ini akan men dorong paru-paru dan tenggorokan sehingga terasa gatal bahkan bisa saja menjadi sesak napas.
5. Minum obat batuk
Ketika mandi air panas dan teh panas sudah dikonsumsi tapi batuk tidak reda, coba dapat beralih ke obat-obatan yang dijual bebas untuk meredakan batuk, seperti:
- Dekongestan
Dekongestan meredakan hidung tersumbat dengan menyusutkan jaringan hidung yang bengkak dan mengurangi produksi lendir.
Obat ini juga mengeringkan lendir di paru-paru dan membuka saluran udara.
Obat-obatan ini berbentuk pil, cairan, dan semprotan hidung dengan banyak merek dagang.
Cari dekongesten yang mengandung fenilefrin atau pseudoefedrin sebagai bahan aktif meredakan batuk.
Tetapi hati-hati karena obat-obatan ini dapat meningkatkan tekanan darah, sehingga penderita hipertensi, penyakit jantung atau masalah medis lainnya perlu berhati-hati dalam menggunakannya.
Selain itu, terlalu sering menggunakan dekongestan dapat menyebabkan kekeringan yang berlebihan, yang dapat memicu batuk kering.
Cara terbaik untuk menggunakannya selama 2 atau 3 hari dan kemudian berhenti.
- Ekspektoran
Jika batuk sangat banyak sehingga dada menjadi sakit dan tidur malam menjadi buruk, pertimbangkan penekan batuk seperti dextromethorphan.
Dr. Yoder merekomendasikan penggunaan penekan batuk (ekspektoran) hanya pada malam hari saja.(*)
#gridhealthid #inspiringbetterhealth
Source | : | WebMD,acaai.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar