2. Ibu hamil yang tidak mengalami morning sickness, memiliki risiko keguguran lebih tinggi dibandingkan dengan ibu hamil yang mengalami morning sickness.
3. Ibu hamil berusia 35 tahun ataupun lebih, mendapatkan ’efek perlindungan’ yang dihasilkan dari morning sickness.
4. Studi menemukan bahwa morning sickness menurunkan risiko cacat lahir pada bayi sebanyak 30 hingga 80%.
Melihat penjelasan tersebut, para ibu sebaiknya tidak memandang buruk morning sickness ini.
Namun jika morning sickness dirasa sangat menyulitkan ibu hamil, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter kandungan.(*)
#gridhealthid #inspiringbetterhealth
Source | : | The Telegraph,NHS |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar