GridHEALTH.id – Salah satu anggota idol Kpop, Han Jisung ‘Stray Kids’, terpaksa harus beristirahat sejenak dari jadwal-jadwal bersama anggota lainnya untuk sementara waktu.
JYP Entertainment, agensi yang menaungi idol Kpop tersebut, menjelaskan bahwa Han Jisung terkadang menunjukkan kecemasan.
Baca Juga: Kisah Kim Walter yang Alami Gangguan Kecemasan, Merasa Dikejar-kejar Sesuatu
“Han mengalami gangguan psikologis kecemasan yang muncul secara berkala. Meskipun ini tidak menggangggu penampilannya ataupun saat promosi, ia akan diberikan waktu istirahat untuk pemulihan,” kata pihak JYP, dilansir dari Allkpop.
Menurut agensinya, Han Jisung mengalami gejala kecemasan ini ketika dikelilingi oleh beberapa orang dalam jarak dekat.
Baca Juga: Wah, Gangguan Kecemasan Ternyata Tingkatkan Risiko Erosi Gigi!
Dalam pengumuman terbaru mereka, JYP Entertainment mengumumkan bahwa Han tidak akan menghadiri fansigning pada 20, 21, dan 26 Desember.
“Mungkin juga ada perubahan di masa depan, tergantung kondisinya. Semoga dia mendapatkan semua dukungan yang dia butuhkan.”
Perlu diketahui, kecemasan adalah reaksi normal yang pasti pernah dirasakan setiap orang saat sedang stres.
Namun gangguan kecemasan berbeda dari perasaan gugup atau cemas biasa.
Baca Juga: Daun Kelor Sedang Tren di Eropa, Kurangi Risiko Diabetes Hingga Mencegah Kebodohan
Gangguan ini melibatkan rasa takut atau kecemasan atau kegelisahan yang berlebihan.
Gangguan kecemasan dapat menyebabkan penderitanya berusaha menghindari situasi yang memicu atau memperburuk gejalanya.
Baca Juga: Anjing Rabies di Kintamani Bali Gigit 8 Warga, Inilah Gejala dan Tindakan yang Harus Dilakukan
Kinerja pekerjaan, tugas sekolah, dan hubungan pribadi bisa terpengaruh.
Ada beberapa jenis gangguan kecemasan, termasuk gangguan kecemasan umum, gangguan panik, fobia spesifik, agorafobia, gangguan kecemasan sosial dan gangguan kecemasan perpisahan.
Saat ini, penyebab gangguan kecemasan tidak diketahui tetapi kemungkinan melibatkan beberapa faktor termasuk genetik, lingkungan, psikologis dan perkembangan.
Jika seseorang didiagnosis mengalami gangguan kecemasan, langkah pertama adalah menemui dokter untuk memastikan tidak ada masalah fisik yang menyebabkan gejalanya.
Sayangnya, banyak orang dengan gangguan kecemasan tidak mencari bantuan.
Mereka tidak menyadari bahwa mereka sebenarnya menderita penyakit yang memiliki pengobatan yang efektif.
Ada dua jenis pengobatan yang digunakan untuk gangguan kecemasan, yaitu psikoterapi atau “terapi bicara” dan obat-obatan.
Terapi perilaku kognitif atau cognitive behavioral therapy (CBT), adalah sejenis terapi bicara yang dapat membantu pasien mempelajari cara berpikir, bereaksi, dan berperilaku berbeda agar rasa cemas berkurang.
Obat-obatan memang tidak akan menyembuhkan gangguan kecemasan, tetapi dapat memberikan bantuan yang signifikan dari gejala.
Obat yang paling umum digunakan adalah obat anticemas (umumnya diresepkan hanya untuk jangka waktu singkat) dan antidepresan.(*)
Source | : | Allkpop,psychiatry.org |
Penulis | : | Deva Norita Putri |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar