GridHEALTH.id - I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara kini tak lagi menjabat sebagai Direktur Utama (Dirut) Garuda.
Baca Juga: Tak Ada Lagi Tahta di Garuda Untuknya, Ari Ashkara Resmi Gigit Jari Jadi Pengangguran
Hal itu lantaran aksi yang dilakukan Ari Askhara untuk meyelundupkan barang-barang mewah berupa Harley Davidson dan sepeda Brompton di pesawat pelat merah.
Penyelundupan yang dilakukan oleh Ari Askhara terbongkar setelah adanya pengecekan di pesawat milik PT Garuda Indonesia (Persero) Airbus A330-900 Neo, yang terparkir di hanggar PT Garuda Maintenance Facility (GMF), pada pertengahan November lalu.
Atas tindakan yang dilakukan oleh Ari, negara mengalami kerugian hingga miliaran rupiah. Ari Askhara resmi dicopot oleh Menteri BUMN, Erick Thohir pada 5 Desember 2019 lalu.
Meski dicopot dari jabatannya sebagai Dirut Garuda, Ari Askhara ternyata masih menjabat di enam anak dan cucu perusahan Garuda Indonesia.
Dilansir dari laman Tribunnews.com, Ari Askhara memegang jabatan sebagai Komisaris Utama PT GMF AeroAsia Tbk (anak usaha), Komisaris Utama PT Citilink Indonesia (anak usaha).
Baca Juga: Indonesia dan Dunia Masih Hadapi Masalah Gizi, dari Balita Hingga Dewasa
Komisaris Utama PT Aerofood Indonesia (cucu usaha), Komisaris Utama PT Garuda Energi Logistik & Komersil (cucu usaha).
Komisaris Utama PT Garuda Indonesia Air Charter (cucu usaha), dan Komisaris Utama PT Garuda Tauberes Indonesia (cucu usaha).
Baca Juga: Ini Dia, 5 Trik Mencegah Kecanduan Gula Pada Anak Sejak Dini
Mengetahui Ari Askhara masih berkuasa di Garuda, Dewan Komisaris Garuda Indonesia pun meminta sang mantan Dirut bersama 4 direksi lain untuk angkat kaki dari posisi komisaris di anak dan cucu perusahaan.
Seperti diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, permintaan pencopotan telah diumumkan dari surat bernomor GARUDA/DEKOM-102/2019 perihal Pemberhentian Dewan Komisaris pada Anak/Cucu Perusahaan.
Surat pencopotan tersebut ditandatangani pada Senin (9/12/2019) oleh semua Dewan Komisaris Garuda Indonesia.
Diantaranya Sahala Lumban Gaol, Chairil Tanjung, Insmerda Lebang, Herbert Timbo P Siahaan, dan Eddy Porwanto Poo.
Dikutip dari magazine.job-like.com, kehilangan pekerjaan tidak pernah menjadi peristiwa yang mudah dalam hidup seseorang.
Ketika kehilangan pekerjaannya, turut pula hilang sebuah komponen yang signifikan dari identitasnya, beserta dengan rutinitasnya sehari-hari dan keamanan finansialnya.
Kehilangan pekerjaan juga menjatuhkan rasa berharga, kenyamanan, dan keamanan seseorang. Tak heran, ada banyak kasus depresi karena menganggur.
Apalagi di lingkungan ekonomi sekarang ini, kehilangan pekerjaan bisa jadi trauma yang serius. Banyak orang yang takut bahwa mereka tak akan bisa mendapatkan pekerjaan baru.
Baca Juga: Jangan Suka Cabuti Bulu Hidung, Bisa Begini Akibatnya Di Luar Dugaan
Apalagi bila kehilangan pekerjaan karena dipecat, mereka merasa kehilangan, tidak berharga, malu, tertolak, bingung, kalah, dan takut.
Apalagi karena kompetisi untuk mendapatkan pekerjaan baru sangat ketat. Ini bisa membuat mereka yang depresi karena menganggur semakin mempertanyakan apakah mereka berharga atau tidak.
Agar tak depresi, Ari Akshara perlu melakukan hal-hal berikut;
1. Tetap memiliki rutinitas
Ketika kehilangan pekerjaan, maka kita juga kehilangan banyak struktur yang menopang hidup. Akan mudah untuk terbawa kebiasan buruk seperti begadang hingga pagi dan menunda-nunda pencarian kerja. Namun, ini adalah hal yang sangat tidak konstruktif.
Kita bisa larut dalam perasaan mengasihani dan menghukum diri sendiri karena punya terlalu banyak waktu. Ini hanya akan membuat perasaan depresi semakin parah karena menganggur yang kita alami.
Anggaplah kegiatan dalam mecari kerja sebagai pekerjaan baru dan dedikasikan delapan jam setiap harinya, dan lima hari setiap minggu untuk melakukan ini.
Mandilah dan berpakaian yang rapi setiap pagi sehabis bangun tidur. Pertahankan sebanyak mungkin kebiasaan ketika masih bekerja. Jagalah agar hidup tetap terstruktur dan rapi.
Baca Juga: Suka Makan Petai dan Jengkol? Ini Dia Cara Hilangkan Bau Mulut !
2. Berolahraga rutin
Berolahraga dapat menghilangkan stres dan membuat suasana hati membaik. Setiap pagi, seusai bangun tidur, cobalah berjalan-jalan atau lari-lari kecil secara rutin.
Aktivitas fisik sangat membantu dalam mengusir depresi. Aktivitas fisik adalah anti-depresan yang paling baik dan alamiah. Kita akan merasa lebih berenergi dan tidak terlalu sedih.
3. Tetap bersosialisasi
Ketika depresi karena menganggur, kita mungkin akan menolak bertemu orang karena ego kita jatuh.
Namun, kita tak akan pernah tahu dari mana kesempatan emas datang, jadi jangan rahasiakan bahwa saat ini kita tengah mencari kerja.
Siapa tahu, kita mendapatkan informasi menarik. Selain itu, memendam segalanya sendirian akan memperparah kondisi kita dan membuat kita merasa terisolasi dan semakin tidak berharga.
Jangan sampai kita dikalahkan depresi dan terus terpuruk dalam kondisi tersebut. Tetap yakinlah bahwa kita akan bisa mendapatkan pekerjaan pada waktunya. (*)
#berantasstunting
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar