Sebuah penelitian dari Universitas Jenewa pun sempat meneliti bagaimana kondisi emosi ini dapat mempengaruhi reaksi seseorang pada orang yang tengah kesakitan.
Dalam penelitiannya, Emilie Qiao-Tasserit memasang alat di kaki seseorang, yang bisa memanas (sebagai sumber sakit).
Sementara kepada sejumlah relawan, peneliti pun mempertonton video yang bernuansa bahagia dan sedih, sembari merekam reaksi otak mereka.
Baca Juga: Vaksin Influenza, Tips Solusi Libur Akhir Tahun Nyaman dan Ekonomis
Hasilnya, mereka yang menonton video sedih, reaksi area otak mereka yang terkait dengan rasa sakit, terhadap mereka yang meraung karena kakinya kepanasan, juga minim.
Source | : | Kompas.com,bbc.com,GridHot.ID |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar