GridHEALTH.id –Sudah pernah makan bersama disatu wadah di atas daun pisang?
Bagi yang belum rugi.
Kenapa? Makan bersama di atas daun pisang adalah acara makan ternikmat yang pernah ada di atas dunia ini.
Bagaimana tidak, dengan makan bersama di atas daun pisang, kita duduk sejajar, hingga tidak ada sekat sosial, ekonomi, yang misahkan antara si A dan si B, juga si C.
Selain itu makan bersama di atas daun pisang seperti ini seru. Apalagi jika melibatkan anak-anak.
Untuk kesehatannya, jangan khawatir, justru punya banyak manfaat kesehatan.
Mau tahu? Salah satunya adalah antioksidan.
Ya, antioksidan yang bertugas melawan radikal bebas di dalam tubuh.
Sebelum lebih jauh membahasnya, alangkah baiknya kita lihat dulu jika acara makan bersama di atas daun pisang ini sudah dilakukan sejak lama oleh nenek moyang kita.
Makan di atas daun pisang bersama-sama, banyak dilakukan di Jawa Barat, Jawa Tengah, juga Jawa Timur, Sumatera, Sulawesi dan propinsi lainnya.
Makan bersama di atas daun pisang ini, kita makan menggunakan tangan, tidak ada sendok di sini.
Baca Juga: Buah Pisang Bisa Bantu Mempercepat Pengobatan Penyakit ISPA
Baca Juga: Nikmati Kelembutan dan Manfaatnya, Ternyata Buah Pisang Bisa Bantu Pengobatan Penyakit Tifus
Sebagai piringnya, digunakan lembaran daun pisang di tepian yang kosong.
Setelah nasi dan lauk pauknya ditaruh di “piring” masing-masing, maka tangan-tanganlah yang kemudian berfungsi sebagai sendok. Mengantarkan makanan ke mulut.
Di daerah tapal kuda di ujung timur Pulau Jawa pun ada tradisi seperti itu.
Sebuah meja panjang di gelar daun pisang kemudian nasi dan lauk ditaruh di atasnya.
Tradisi yang memiliki filosofi kebersamaan dan persaudaraan ini kembali digali.
Baca Juga: Teh Hijau atau Hitam Biasa, Teh Serai Rasa dan Khasiatnya Luar Biasa
Daerah tapal kuda meliputi Bondowoso, Jember, Pasuruan, Banyuwangi, Probolinggo, dan Situbondo.
Di Minahasa Utara pun dikenal makan bersama di atas daun pisang.
Bahkan Bupati dan Wakilnya, Vonny Aneke Panambunan dan Joppy Lengkong, giat menyosialisasikan salah satu tradiisi ini.
Makan bersama di atas daun pisang meruntuhkan sekat-sekat derajat seseorang.
Namun, di balik tradisi itu tersimpan pula kelebihan-kelebihan penggunaan daun pisang ini.
Baca Juga: Di Madura Seorang Suami Aniaya Istri yang Tengah Hamil 6 Bulan Hingga Tewas, Sang Anak Ikut Terlibat
Baca Juga: Keterbatasan SDM Rumah Sakit di Indonesia Mempengaruhi Kualitas Pelayanan bagi Pasien
Jika kita melihat ke dunia kuliner Indonesia, daun pisang banyak digunakan sebagai bungkus makanan.
Aroma yang keluar dari daun pisang ketika kena panas menciptakan aroma yang istimewa.
Bahkan bisa menggugah selera kita.
Hal ini dikarenakan daun pisang mempunyai lapisan lilin alami.
Lapisan ini akan meleleh dan membaur dengan makanan jika terkena panas makanan tersebut sehingga muncullah bau penggoda selera tadi.
Daun pisang yang digunakan sekali pakai juga menghindarkan kita dari penyakit akibat wadah yang dipakai berulang-ulang.
Apalagi wadah plastik yang jika terkontaminasi dengan panas akan mengeluarkan zat berbahaya.
Belum lagi dalam penyajiannya tak perlu ribet. Cukup dibersihkan saja.
Tak hanya itu, daun pisang mengandung senyawa polifenol yang disebut epigallocatechin gallate (EGCG).
Polifenol merupakan antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas dan mencegah masuknya penyakit.
Terakhir, warnanya yang hijau memiliki sifat menyegarkan.
Daun pisang yang berwarna hijau alami ini tentu akan menambahkan nuansa segar dalam makanan kita.(*)
#berantasstunting
Artikel ini telah tayang di Intisari.id dengan judul: Pernah Makan di Atas Daun Pisang? Ternyata Cara Makan Seperti Ini Lebih Sehat
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar