GridHEALTH.id – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban jiwa akibat banjir di Jabodetabek dan Lebak, Banten, mencapai 43 orang.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo menyatakan, jumlah tersebut merupakan data terbaru per Jumat (3/1/2019) pagi pukul 09.00 WIB, dilansir dari Kompas.com.
Baca Juga: Januari 2020 Dibuka dengan Banjir, Medina Zein mendapat Berkah dan Pengusaha Muda ini pun Tersenyum
Adapun kematian 43 korban itu disebabkan terseret arus banjir (17 orang) tertimbun tanah longsor (12), tersengat listrik (5), dan hipotermia (3).
Kemudian lima korban masih didata penyebab kematiannya sedangkan seorang korban lainnya hilang.
Salah satu penyebab meninggalnya korban banjir tersebut ialah hipotermia. Hipotermia adalah suatu kondisi di mana letak tubuh untuk mengatur suhu kesulitan mengatasi tekanan suhu dingin.
Jika melihat seseorang yang mengalami hipotermia, segeralah cari bantuan medis. Sampai bantuan medis tersedia, ikuti panduan pertolongan pertama dari Mayo Clinic ini untuk penderita hipotermia.
Saat membantu penderita hipotermia, tangani dia dengan lembut. Batasi gerakan hanya untuk yang diperlukan saja.
Jangan memijat atau menggosok orang itu. Gerakan yang berlebihan, kuat, atau mengejutkan dapat memicu jantung berhenti.
Jika memungkinkan, pindahkan dia ke lokasi yang hangat dan kering. Jika tidak dapat memindahkan orang itu dari kedinginan, lindungi dia dari kedinginan dan angin sebaik mungkin. Jaga dia dalam posisi horizontal jika memungkinkan.
Jika orang tersebut mengenakan pakaian basah, lepaskan. Potong pakaian jika perlu untuk menghindari gerakan berlebihan.
Baca Juga: Banjir Masalah Pertama Awal 2020, yang Utama Waspadai Penyakit Setelahnya, Ini Solusinya
Gunakan lapisan selimut atau mantel kering untuk menghangatkan orang tersebut. Tutupi kepala orang itu, dan biarkan wajahnya saja yang terbuka.
Jika berada di luar, baringkan orang tersebut di atas selimut atau permukaan hangat lainnya.
Seseorang dengan hipotermia berat mungkin tampak tidak sadar, tanpa tanda-tanda nadi atau pernapasan yang jelas. Jika pernapasan orang itu berhenti atau tampak sangat rendah atau dangkal, segera mulai CPR jika sudah terlatih.
Jika orang yang terkena hipotermia dalam keadaan sadar dan mampu menelan, berikan minuman yang hangat, manis, tidak mengandung alkohol, tanpa kafein untuk membantu menghangatkan tubuh.
Oleskan kompres hanya ke leher, dinding dada atau selangkangan. Jangan gunakan kompres hangat pada lengan atau kaki.
Panas yang diberikan pada lengan dan kaki memaksa darah dingin kembali ke jantung, paru-paru, dan otak sehingga menyebabkan suhu inti tubuh turun. Ini bisa berakibat fatal.
Baca Juga: Seorang Anak Temukan Ibunya Tewas Mengambang Saat Banjir Melanda Jakarta
Jangan gunakan air panas, bantal pemanas, atau lampu pemanas untuk menghangatkan orang tersebut.
Panas yang ekstrem dapat merusak kulit atau, bahkan lebih buruk, menyebabkan detak jantung tidak teratur begitu parah sehingga dapat menyebabkan jantung berhenti.(*)
#berantasstunting
Source | : | Kompas.com,Mayo Clinic |
Penulis | : | Deva Norita Putri |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar