GridHEALTH.id - Stunting kini menjadi isu kesehatan nasional yang tidak bisa dianggap sepele.
Pasalnya efek domino yang ditimbulkan bisa menjalar ke berbagai sektor terutama sumber daya manusia suatu bangsa atau negara di masa depan, tak terkecuali Indonesia.
Untuk itu, setiap orang dihimbau untuk lebih peduli dan aktif lagi dalam hal mencegah stunting ini.
Baca Juga: Berantas Stunting: Angka Stunting di Jawa Barat Melebihi Nasional
Nah, mengenai hal ini, melansir laman NHS, ternyata ada cara yang sangat mudah dan sederhana dalam aksi pencegahan stunting pada anak.
Cara tersebut tak lain dan tak bukan adalah dengan mengonsumsi satu telur per hari.
Hal itu dibuktikan sebuah penelitian yang telah dilakukan dan melibatkan anak-anak kecil di Ekuador.
Baca Juga: 'Saya Sakit Maag, Dok!', Padahal Faktanya Tidak Ada Sakit Maag Dalam Ilmu Kedokteran
Dimana penelitian tersebut diikuti oleh 163 bayi berusia enam hingga sembilan bulan dengan memiliki kondisi kesehatan yang baik.
Semua bayi yang terlibat dalam riset ini diukur tinggi dan berat badannya saat awal masa dan setelah enam bulan masa riset.
Baca Juga: Musim Hujan Sudah Pasti Datang, Benarkah Musim Ini Jadi Penyebab Segala Penyakit, Cek Faktanya
Dalam penelitian, terbukti bahwa bayi yang diberi satu telur sehari selama enam bulan mengalami peningkatan pertumbuhan.
Risiko terhambatnya pertumbuhan pada bayi yang diberi makan satu telur per hari juga berkurang.
Menurut peneliti, telur merupakan sumber protein yang sangat baik dan relatih murah sehingga membantu untuk memastikan anak-anak mendapatkan makanan berkualitas tinggi.
Baca Juga: Kisah Pilu Pesinetron Cantik Tukang Ojek Pengkolan Yang Meninggal Karena Kanker Yang Selalu Kambuh
Telur juga bisa menjadi alternatif pangan bagi anak-anak di negara berkembang yang tinggi risikonya untuk mengalami stunting.
Selain itu, bayi yang mengonsumsi satu telur setiap harinya juga lebih sedikit mengonsumsi makanan bergula, seperti permen dan kue.
Baca Juga: Berita Kesehatan Demam: Waspadai Demam Saat Hamil, Risikonya Lahirkan Anak Autisme
Hal ini menunjukkan bahwa makan telur dapat membantu mengurangi obesitas di masa kecil.
Pemberian telur ini bisa dilakukan saat bayi berusia sekitar enam hingga delapan bulan, tepat setelah bayi melewati usia menyusui secara ekslusif.(*)
#berantasstunting
Source | : | Kompas.com,NHS |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar