Ia mengatakan perempuan yang hamil di usia lebih dari 35 tahun bisa mengalami komplikasi preeklamsia, yakni komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan tanda-tanda kerusakan organ, misalnya ginjal.
Baca Juga: Radang Tenggorokan Tak Kunjung Sembuh Bisa Jadi Awal Penyakit Jantung
Dr. Stillman dalam Health magazine pada Juli 2015 lalu mengatakan masalah tersebut bisa muncul ketika usia kehamilan masuk trimester ketiga.
Insiden preeklampsia bisa terjadi pada semua ibu hamil, namun pada perempuan yang hamil di usia lebih dari 40 tahun, risiko terserang preeklamsia bisa mencapai 5 sampai 10%, dan jika sudah lebih dari 50 tahun risikonya menjadi 35%.
Untuk menghindarkan diri dari risiko-risiko tersebut, perempuan yang hamil di usia rawan disarankan melakukan konsultasi kehamilan pada dokter spesialis, bukan bidan atau dokter umum.
Sebaiknya periksakan kehamilan ke dokter secara rutin, minimal 3 kali. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kondisi ibu dan janin serta untuk mencegah atau mengurangi risiko penyakit saat hamil.
Ibu hamil memerlukan banyak zat gizi yang diperlukan untuk dirinya dan janin. Memakan banyak makanan yang bervariasi membantu ibu hamil untuk memenuhi kebutuhan zat gizi yang diperlukan tubuh.
Baca Juga: Asam Lambung Sering Kumat Coba Konsumsi 4 Jenis Buah-buahan Ini
Sebaiknya makan lebih sering dalam porsi kecil. Kita bisa mendapatkan karbohidrat dari nasi, jagung, kentang, dan roti; sumber lemak baik dari ikan, alpukat, sayuran hijau, dan minyak nabati; sumber protein dari daging, ayam, ikan, tahu, tempe; serta sumber vitamin dan mineral dari sayuran dan buah-buahan.
Source | : | Nakita.id,yahoo.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar