Sembelit atau konstipasi diketahui adalah istilah yang sering digunakan untuk menyebut gangguan kesehatan sulit buang air besar.
Ekskresi feses yang tidak lancar mungkin terdengar seperti masalah sepele, namun bila dibiarkan bisa mendatangkan risiko kesehatan yang lebih besar. Apalagi jika konstipasi terjadi begitu sering.
Baca Juga: Puluhan Orang di Gunungkidul Positif Antraks, Penyakit Apa Itu?
Sembelit bisa dikatakan akut jika sudah berlangsung lebih dari 3 hari.
Terkait hubungan ubi jalar yang bisa memicu sembelit ini diungkap oleh Dr. Klara Yuliarti Sp. A(K) ditemui dalam cara Bedah Buku: Kenali Keunikan Saluran Cerna Anak untuk Nutrisi yang Optimal di Jakarta (28/12).
Bahkan tak hanya ubi jalar, jagung dan kentang pun disebut sama saja.
"Jangan berikan jagung, kentang atau ubi sebagai pengganti karbohidrat dalam MPASI bayi.
Sebab serat yang terkandung dalam jagung, kentang atau ubi itu banyak.
Baca Juga: Hanya di Indonesia, Odol Menjadi Obat untuk Kulit Melepuh Akibat Terkena Benda Panas atau Api
Serat jika dikonsumsi berlebih justru akan membuat kanyang dan memicu sembelit pada bayi," jelasnya.
Padahal Klara menyebutkan bahwa kebutuhan serat bayi hanya sebesar 5 gram saja per harinya.
"Bayi hanya butuh serat sebanyak 5 gram. Jika bayi mulai makan nasi dan daging itu sudah mencukupi 5 gram serat," tutupnya.
Source | : | WebMD,Gridhealth.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar