GridHEALTH.id - Masyarakat Indonesia yang ingin bepergian ke Tiongkok diminta waspada mengingat kasus pneumonia akibat virus di Wuhan diberitakan semakin menyebar dan sudah menelan korban.
Baca Juga: Pneumonia Misterius Muncul di Tiongkok, Menteri Terawan Minta Wisatawan Indonesia Waspada
Pemerintah China sudah mengonfirmasi, korban keempat, seorang manula pria dilaporkan tewas.
Bukan hanya yang hendak bepergian ke China, munculnya kasus pneumonia akibat virus di Wuhan juga berdampak pada masyarakat Indonesia.
Sebabnya, timbul kekhawatiran virus tersebut dapat menyebar sampai ke sini dan apakah ada vaksin khusus untuk mencegah penyakit ini.
Mengenai hal ini, dokter spesialis paru Erlina Burhan mengungkapkan, memang ada vaksin pneumonia di Indonesia. Namun, jenisnya hanya untuk pneumokokus dan hib atau Haemophilus influenza type B.
"Sekarang apakah vaksin itu bisa untuk mencegah pneumonia Wuhan? Tentu saja tidak," kata Erlina dalam konferensi pers di kantor Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Jakarta Timur (13/01/20)
Baca Juga: Akupunktur Untuk Kesuburan, Peluang Kehamilan Jadi Lebih Besar
"Vaksin itu kan membuat seseorang punya imunitas terhadap kuman atau virus tertentu. Sekarang kalau suatu produk hanya dikhususkan untuk pneumokokus contohnya, maka dia hanya memberikan kekebalan terhadap pneumokokus. Kalau buat yang lain ya tidak," kata Erlina yang merupakan Pokja Infeksi Pengurus Pusat PDPI.
Erlina mengatakan, untuk kasus koronavirus penyebab pneumonia di Wuhan, belum ada vaksin pencegahnya.
Baca Juga: Cinta Disebut Bisa Ubah Tubuh Perempuan, Ini Hal Lain yang Akan Berubah Ketika Seseorang Jatuh Cinta
Hal ini karena kejadian tersebut masih sangat baru dan Badan Kesehatan Dunia juga masih melakukan penelitian terkait strain baru ini.
Menurut PDPI, setidaknya saat ini ada tiga vaksin untuk pneumonia yang beredar. Pertama adalah vaksin PCV3 yang memberikan kekebalan terhadap 13 strain bakteri Streptococcus pneumoniae. Mereka menyebabkan pneumokokus pada masa manusia.
Vaksin ini memberikan masa perlindungan sekitar tiga tahun. Biasanya diberikan pada bayi dan anak di bawah dua tahun.
Kedua adalah vaksin PPSV23 yang melindungi dari 23 strain bakteri pneumokokus.
Produk ini ditujukan untuk kelompok usia yang lebih dewasa seperti di atas 65 tahun, atau dari dua sampai 64 tahun dengan kondisi khusus.
Baca Juga: Flek Hitam di Wajah Membandel? Ini Solusi Mudah untuk Menghilangkannya
Vaksin lain adalah untuk melindungi dari bakteri Haemophilus influenzae type b yang merupakan penyebab utama pneumonia dan radang otak.
Produk ini sudah masuk dalam program imunisasi nasional untuk bayi di Indonesia.
Baca Juga: Begini Cara Menghilangkan Fibroma dan Kutil di Kulit Tanpa Operasi
Meski begitu, masyarakat diminta untuk tidak panik dalam menyikapi temuan koronavirus penyebab pneumonia di Wuhan, Tiongkok. "Jadi jangan panik, waspada boleh," kata Erlina.
Beberapa pencegahan lain termasuk menjaga kebersihan, melakukan pola hidup sehat, serta menjaga nutrisi yang seimbang dan istirahat cukup. Hal ini karena terkait dengan imunitas.
Baca Juga: Catat, Ini 7 Hal Tidak Boleh Dilakukan Pada Bayi Baru Lahir!
"Kita doakan mudah-mudahan tidak sampai ke Indonesia. Kita masih banyak persoalan yang harus diselesaikan," tekan Erlina. (*)
#berantasstunting
Source | : | https://www.klikpdpi.com/ |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar