Flavanol membantu meningkatkan kadar gula darah, mengurangi peradangan dan menurunkan sensitivitas insulin.
Konsumsi kakao memiliki dampak positif pada pencegahan dan pengendalian diabetes tipe 2.
Bahkan di wartakan juga jika manfaat bubuk kakao adalah membantu dalam mengelola berat badan dengan mengurangi nafsu makan, mengatur penggunaan energi, dan meningkatkan oksidasi lemak dan perasaan kenyang.
Baca Juga: Kantung Mata Hilang dalam 3 Hari, Cukup Pakai Alat Ini Tanpa Beli Skincare Mahal
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Archives of Internal Medicine menunjukkan bahwa orang yang makan lebih banyak cokelat sering memiliki IMT (Indeks Massa Tubuh) lebih rendah. dibandingkan dengan orang yang makan lebih sedikit cokelat.
Karenanya tidak heran jika cokelat ini dipercaya dapat membantu menurunkan tekanan darah dengan meningkatkan kadar oksida nitrat dalam darah.
Ini karena adanya flavanol, yang dapat meningkatkan fungsi pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah.
Baca Juga: Tidak Perlu Sulam Bibir, Berikut 7 Cara Mudah Agar Bibir Merah Alami
Kandungan flavanol antara 30 hingga 1.218 mg dalam kakao dapat secara signifikan mengurangi tekanan darah dengan rata-rata 2 mmHg.
Kandungan flavanol ini pun dalam kakao telah ditemukan untuk mengurangi kolesterol LDL (buruk) yang selanjutnya menurunkan risiko serangan jantung, gagal jantung, stroke dan penyakit jantung lainnya.
Flavanol melemaskan dan melebarkan pembuluh darah, yang meningkatkan aliran darah ke jantung.
Baca Juga: Mirip dengan Gejala Flu, Pengobatan Penyakit SARS Akibat Virus Corona Belum Ditemukan
Senyawa pelindung kanker pun ternyata dikaitkan dengan flavanol dalam coklat.
Efek antioksidan pada flavanol melawan peradangan, melindungi sel terhadap kerusakan oksidatif, menghentikan pertumbuhan sel kanker, dan menginduksi kematian sel kanker.
Bahkan flavanol dipercaya bisa menurunkan risiko penyakit neurodegeneratif.
sebab Flavanol dalam kakao dapat membantu meningkatkan fungsi otak dan aliran darah dengan meningkatkan produksi oksida nitrat.
Ini melemaskan otot-otot pembuluh darah, sehingga meningkatkan pasokan darah ke otak.
Baca Juga: Hanya di Indonesia, Ada Cara Sunat Laser Bukan dengan Sinar, Melainkan Electrical Cauter
Sedangkan senyawa theophilin dan theobromine dalam cokelat adalah anti asma, yang dapat bermanfaat bagi penderita asma.
Theophilin membantu melebarkan paru-paru dengan membuka saluran udara dan mengurangi peradangan.
Theobromine membantu mengatasi batuk terus-menerus.
Nah, karena cokelat mempunyai sifat anti-enzimatik, antibakteri dan perangsang kekebalan dalam kakao dapat berkontribusi pada kesehatan mulut; memerangi bakteri yang menyebabkan gigi berlubang dan gusi.
Polifenol sendiri dyang ada dalam cokelat, terbukti bermanfaat bagi kulit; meningkatkan sirkulasi darah di kulit, melindungi kulit dari sinar UV, meningkatkan hidrasi kulit dan meningkatkan tekstur kulit.
Makan cokelat yuk, tapi yang murni yaaaa....(*)
#berantasstunting
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar