GridHEALTH.id - Virus corona kini sudah mewabah bak hantu tak kasat mata yang sulit dilihat.
Virus yang diduga berasal dari pasar ikan Huanan di Wuhan ini kini menjadi momok yang mencekam bagi kesehatan dunia.
Baca Juga: Penting, Masker Jadi Benteng Terakhir Mencegah Penularan Virus Corona
Bagaimana tidak, dalam hitungan jam virus korona sudah merenggut puluhan nyawa.
Tercatat, hingga kini ada 107 orang yang meninggal dari hampir 5.000 orang terjangkit virus corona Wuhan China tersebut.
Angka tersebut semakin bertambah seiring berjalannya waktu, bahkan kabar buruknya, kini persediaan masker di Wuhan semakin menipis.
View this post on Instagram
Tampak beberapa video yang diunggah di media sosial yang menunjukkan beberapa orang berduyun-duyun membeli masker bedah untuk melindungi diri.
Seperti diketahui, masker bedah memiliki fungsi cukup baik untuk menangkal virus.
Berhasil data yang dihimpun GridHEALTH.id, masker bedah juga disebut sebagai masker yang dapat menghalau penularan virus.
Bahkan WHO dan CDC pun merekomendasikan petugas kesehatan dan masyarakat untuk menggunakan masker bedah ini.
Namun perlu diingat, penggunaan masker bedah yang hanya sekali pakai ini harus digunakan seseuai dengan aturan yang disampaikan.
Selain itu, jangan sampai salah pakai, bagian yang berwarna putih di tempatkan pada bagian dalam.
Pasalnya, bagian tersebut dapat menyaring mikro organisme agar tidak menyebar ke orang lain.
Sedangkan bagian yang berwarna biru atau hijau dapat berfungsi untuk menyaring kotoran dari luar.
Meski terlihat murah dan tak bisa melindungi terhadap paparan patogen, namun Direktur CDC Julie Gerberding, MD, mengatakan masker bedah berguna dalam menyaring partikel yang relatif besar dari bahan lembab yang batuk atau bersin, dan mengurangi kemungkinan menularkan SARS ke orang lain.
Gerberding mengatakan masker N95 hanya direkomendasikan untuk petugas kesehatan yang merawat pasien SARS karena mereka memiliki risiko terbesar terinfeksi.
"Kami tidak merekomendasikan masker N95 untuk masyarakat umum. Kami tidak merekomendasikan masker N95 untuk pasien," kata Gerberding, dikutip dari WebMD.
Selain itu, masker N95 kurang tepat digunakan semua orang dan semua usia.
Pasalnya, masker N95 membuat seseorang lebih sulit bernapas, bahkan bagi anak-anak kemungkinan malah mengembangkan penyakit pernapasan lain karena kesulitan bernapas.
Namun, sebuah penelitian yang dilakukan selama wabah virus corona SARS melanda, para peneliti menemukan bahwa penggunaan masker jenis apapun dapat mengurangi risiko infeksi pada pekerja perawatan kesehatan sebesar 85 %.
Hal ini disampaikan oleh spesialis penyakit menular di McMaster University di Hamilton, Ontario, Mark Loeb.
"Pesan yang paling penting adalah risikonya lebih rendah jika mereka secara konsisten menggunakan masker jenis apapun," tuturnya.
Baca Juga: Telan 82 Korban Jiwa, Pejabat Pemerintah Wuhan Dinyatakan Meninggal Dunia Akibat Virus Corona
Kendati demikian, sebelum menggunakan masker untuk mencegah virus corona, pastikan gunakan dengan benar dan dirasa nyaman. (*)
#berantasstunting
Source | : | WebMD,WHO |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar