"They call it disinfection? Indonesia... no words. (Mereka menyebutnya desinfeksi? Indonesia ... aku tidak bisa berkata-kata)," tulis akun tersebut.
Baca Juga: 7 Khasiat Ajaib Biji Ketumbar Menurut Ilmu Kesehatan India
Padahal sebelumnya, seorang dokter sekaligus Direktur Laboratorium Kunci Negara untuk Diagnosis dan Perawatan Penyakit Menular, Li Lanjuan menyebutkan bahwa campuran alkohol dalam disinfektan ini dapat membunuh virus corona.
Dengan campuran alkohol seperti eter atau ethanol 75%, disinfektan dan asam peroksiasetik yang mengandung klorin juga terbukti sangat efektif dalam memberantas virus corona.
Bahkan sebuah penelitian di tahun 2012 yang didukung olah French Ministry for Education and Research dan The French National Scientific Research Center menyebutkan bahwa cairan disinfektan yang mengandung alkohol kemungkinan dapat membunuh virus corona dan SARS.
Namun menurut warganet lainnya, penyemprotan disinfektan ini tidak membuahkan hasil yang maksimal untuk membunuh virus corona.
"Ini SANGAT SALAH. Saya telah melakukan diagnosis & perawatan penyakit tropis & infeksi. Virus itu hidup di dalam tubuh. Bukan pada pakaian atau koper. Mereka hanya meracuni orang-orang ini. Apa semprotannya?," bubuh akun lainnya.
Baca Juga: Sadar Akan Bahaya Duri Ikan, Ini yang Dilakukan Ruben Onsu Untuk Anak-anaknya
Bahkan ada yang mengungkit bahwa hal tersebut hanyalah proses sterilisasi bukan desinfeksi.
"Itu sterilisasi disinfektan, bukan desinfeksi. Ketika Anda tidak mengerti lebih baik diam, karena itu akan menunjukkan kebodohan Anda," balas lainnya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, desinfeksi merupakan proses pembasmian hama penyakit atau pencegahan infeksi, biasanya menggunakan bahan kimia bernama disinfektan.
Namun penyemprotan disinfektan ke tubuh manusia memang memiliki beberapa dampak negatif bagi kesehatan.
Source | : | Kompas.com,Twitter,ncbi,health.ny.gov |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar