GridHEALTH.id – Melihat banyaknya tindak bully yang dilakukan oleh anak sekolah akhir-akhir ini, membuat Christian Sugiono was-was apabila kejadian tersebut menimpa anaknya.
Apalagi jika mengingat sang anak, Arjuna Zayan Sugiono, yang kini berusia 6 tahun, tampak sangat kalem dan rawan menjadi korban bully.
“Dia enggak ada tampang jadi anak yang suka nge-bully. Anaknya kalem dan happy-happy aja. Takutnya malah di-bully,” ujar Christian di acara ulang tahun alumni Charitas yang digelar di One Belpark, Fatmawati, Sabtu (1/2/2020), dilansir dari Grid.id.
Meski khawatir, suami Titi Kamal itu tetap ingin anaknya menjadi anak yang tangguh tanpa mengurangi perhatiannya.
“Saya memilih melihat situasi. Begini, selama saya lihat, enggak main fisik, enggak verbal, tapi sifatnya masih bisa membentuk karakter kita, terima saja. Tapi tadi ya, selama enggak main fisik,” tegas Christian Sugiono.
“Karena kan anak saya cowok. Saya mau anak saya tumbuh jadi anak yang tangguh. Kalau sebatas ledek meledek, ya saya akan bilang, jangan nangis, kayak gitu saja masa menangis," tuturnya.
Dia juga suka berpesan pada Arjuna, kalau tidak semua orang itu baik. Saat ada yang tidak baik dengan kita, sebisa mungkin harus tetap cool.
Jangan langsung melawan atau bersikap agresif. Kecuali kalau sudah keterlaluan dan di luar batas.
Bagaimanapun, sangat penting untuk menasihati anak-anak untuk tidak menanggapi bullying dengan melawan.
Karena itu bisa memperbesar masalah dan meningkat menjadi kekerasan serta melukai seseorang.
Yang terbaik adalah anak harus menjauh dari situasi, bergaul dengan orang lain, dan memberi tahu orang dewasa.
Berikut adalah 4 strategi dari KidsHealth untuk membantu anak yang menjadi korban bullying dan membuatnya merasa lebih baik.
1. Beri tahu anak untuk menghindari pelaku bullying
Nasihati anak agar tidak berjalan-jalan sendirian saat tidak ada orang di sekitarnya.
Pastikan agar anak harus bersama seseorang di mana pun si pengganggu berada sehingga anak tidak sendirian dengan si pelaku bullying.
Baca Juga: Masa Kecil Sering Di-bully, Ini Kisah Kelam Rizky Febian yang Bisa Berdampak Hingga Dewasa
2. Tahan amarahnya
Wajar saja untuk marah dan merasa kesal dengan si pelaku bullying, tapi itulah yang membuat si pelaku bullying merasa lebih kuat.
Ajari anak berlatih untuk tidak bereaksi dengan menangis atau terlihat kesal, ini adalah keterampilan yang berguna untuk menghindari pelaku bullying.
Baca Juga: Cara Penyemprotan Disinfektan Terhadap WNI Pulang Dari Wuhan Dicibiri Netizen, Ini Respons Kemenkes
Tersenyum atau tertawa juga dapat memancing pelaku bullying, terkadang hal terbaik untuk dilakukan adalah ajari anak-anak untuk memasang wajah datar sampai mereka bersih dari bahaya.
3. Bertindak berani dan abaikan si pelaku bullying
Ajari anak untuk tegas dan mengatakan pada pelaku bullying untuk berhenti, lalu pergi.
Ajari anak berlatih cara untuk mengabaikan komentar menyakitkan, karena dengan mengabaikan pelaku bullying, anak menunjukkan bahwa ia tidak peduli.
Baca Juga: Prilly Latuconsina Pernah Menerima Tindakan Bullying Saat SMA:
Akhirnya, si pelaku bullying mungkin akan bosan dan tidak akan mencoba mengganggu lagi.
4. Membicarakannya
Ajaklah anak untuk membicarakannya pada orang tua dan biarkan dia untuk membicarakannya juga dengan seseorang yang dipercayai, seperti konselor, guru, saudara kandung, atau teman.
Mereka mungkin dapat memberi saran yang membantu, bahkan walaupun mereka tidak dapat memperbaiki situasi, setidaknya anak tidak merasa sendirian.
Itulah 4 strategi yang bisa diterapkan Christian Sugiono dan setiap orang tua lainnya untuk mengajari anak-anak yang menjadi korban bullying agar mereka merasa lebih baik.
#berantasstunting
Source | : | Grid.ID,kidshealth.org |
Penulis | : | Deva Norita Putri |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar