GridHEALTH.id - Kasus bullying atau perundungan di lingkungan sekolah kembali memakan korban jiwa.
Kali ini akibat bullying yang terjadi seorang siswa berusia 14 tahun nekat melakukan bunuh diri dengan meminum pestisida.
Diketahui menenggak pestisida memang sangat membahayakan jiwa.
Seperti dikutip dari NCBI gangguan kesehatan yang disebabkan paparan pestisida dalam tubuh bisa berupa kerusakan saraf, iritasi kulit, mata, hingga kanker yang semuanya bisa berakhir dengan kematian.
Hal itu dilakukan setelah siswa tersebut diejek oleh teman-teman sekelasnya karena kurang mampu.
Dari informasi yang dihimpun Hai Online, kasus bullying ini terjadi disebuah sekolah didaerah Shanghai Cina.
Dari berita yang beredar siswa tersebut bernama Lu Shijie. Cerita berawal ketika ia sedang terlibat percakapan dengan teman-teman sekelasnya.
Baca Juga: 5 Makanan Untuk Mencegah Kanker yang Mudah Ditemui Sehari-hari
Namun saat itu sang guru hanya menegur Shijie saja dan membiarkan teman-temannya. Hal inilah yang membuat Shijie merasa tidak mendapatkan keadilan.
Berdasarkan informasi yang ada, Shijie juga kerap kali mendapatkan ejekan dari teman-temannya yang mengejek "miskin" dan telah berlangsung selama satu semester.
Baca Juga: Penting, 4 Cara Ini Efektif Untuk Mencegah Demam Tifoid Pada Anak
Bahkan mereka juga menertawakan pakaiannya dan mengejeknya karena kakek Shijie datang menjemput dengan sepeda roda tiga.
Suatu hari Shijie tengah mengerjakan PR, tak lama ayahnya menerima panggilan dari sang guru dan mengatakan putranya itu bermasalah di sekolah.
Sang ayah lalu bertanya pada Shijie, yang kemudian siswa itu membela diri dan mengatakan bahwa gurunya itu telah berprasangka buruk terhadapnya.
Baca Juga: 6 WNI Dikabarkan Kena Virus Corona di Batam, Ini Bantahan Kemenkes
Setelah memberi tahu ayahnya tentang hal ini, Shijie menjadi sangat gelisah dan kabur dari rumah.
Sang Ayah yang mengetahui hal ini lalu lalu mencarinya. Nahas ketika ditemukan, Shijie telah terkapar dengan sebotol pestisida setengah kosong di sampingnya, yang telah ia tenggak.
Ayah Shijie lalu melarikan siswa malang tersebut ke rumah sakit.
Baca Juga: 5 Kebiasaan Sehat yang Dilakukan Untuk Menghindari Stroke di Usia Muda
Sayangnya, setelah 24 jam perawatan darurat, ia didiagnosis menderita gagal pernapasan dan meninggal pada 15 November jam 9 malam.
Melihat kasus bullying ini tentu sangat disayangkan, terlebih hal ini terjadi dilingkungan sekolah.
Terlebih anak yang menjadi korban bully atau perundungan kondisi kesehatannya tentu akan sangat terganggu, terlebih kesehatan mentalnya.
Ketika korban merasa stres dengan ancaman konstan dari bullying, maka respons “fight or flight” mereka akan bekerja.
Baca Juga: Bahaya Nampan Restoran Cepat Saji Terbesar di Dunia Ini Diungkap Mantan Karyawannya
Saat ini terjadi, otot-otot akan menjadi tegang, jantung berdebar kencang, dan tubuh melepaskan adrenalin dan kortisol.
Seiring waktu, reaksi ini dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh yang bisa memicu berbagai masalah kesehatan.
Baca Juga: 7 Manfaat Kesehatan Ubi Jalar, Salah Satunya Tinggkatkan Kesuburan
Adapun gejala awal yang biasa dialami korban perundungan diantaranya kecemasan, depresi, sakit punggung, sakit perut, cedera fisik, sakit kepala, dan mudah marah.
Pada kasus bullying yang sudah parah korban bisa memiliki niatan hingga bunuh diri seperti yang dialami siswa asal Cina tersebut.(*)
#berantasstunting
Source | : | ncbi,Hai Online,childrensnational.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar