MERS CoV diduga awalnya berasal dari unta yang hidup di negara-negara Timur Tengah, seperti Arab Saudi, Yordania, dan Yaman.
Baca Juga: Imunisasi HIB Wajib Sesuai Jadwal Agar Bayi Terhindar Radang Otak
Meski MERS CoV juga terjadi di beberapa negara di Eropa dan Amerika, namun penderitanya diketahui terserang penyakit ini setelah bepergian ke negara Timur Tengah. Oleh sebab itu, penyakit ini sering disebut juga sindrom pernapasan Timur Tengah.
Namun untuk penamaan virus corona yang ada di Wuhan kali ini, “Kami harus menemukan nama yang tidak merujuk pada lokasi tertentu, hewan, individu, atau kelompok orang.
Nama juga harus mudah diucap dan berkaitan dengan penyakit," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus dilansir dari AFP, Rabu (12/2/2020).
"Nama menjadi hal penting untuk mencegah penggunaan nama lain yang tidak akurat atau malah menimbulkan stigma," lanjutnya.
Baca Juga: Cegah Ketergantungan Pada Obat Tidur, Bahayanya Sama Dengan Merokok
Juru bicara WHO menjelaskan nama resmi ini digunakan untuk seluruh spektrum kasus, mulai dari yang ringan, sedang, hingga berat. (*)
#berantasstunting
Source | : | WHO,CNN Indonesia,China Daily,Gridhealth.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar